MESKI ada perbaikan, perkembangan kasus Covid-19 di negara kita masih dinamis dan fluktuatif, jika tidak disebut cenderung naik, baik kasus positif maupun angka kematian.
Pada beberapa hari lalu kasus positif menurun hingga ke angka 22.404, hari berikutnya naik lagi menjadi 33.900. Rabu (4/8/2021) kasus positif bertambah 35.867, total nasional 3.532.567.
Begitu juga kasus kematian cenderung naik. Selasa (3/8/2021) kasus kematian 1.598 orang sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara dengan angka penambahan kematian tertinggi di dunia. Rabu (4/8/2021) kasus kematian bertambah 1.747 sehingga menembus angka 100.636 orang.
Kita patut bersyukur angka kesembuhan terus meningkat. Selasa (3/8/2021) sebanyak 31.324 orang. Rabu (4/8/2021) pasien sembuh 34.251, totalnya sudah 2.907.920 orang.
Kita berharap baik kasus positif dan angka kematian terus menurun, sedangkan angka kesembuhan kian meningkat.
Hanya saja untuk menuju ke sana perlu kerja keras dan kerja bersama baik pemerintah pusat dan daerah serta dengan lintas instansi. Kita mengenal adanya forum koordinasi pimpinan daerah (forkompinda) yang terdiri dari pemda, Polda dan Kodam.
Berarti ada gubernur, Kapolda dan Pangdam untuk tingkat Provinsi. Ada Bupati/walikota, Kapolres dan Komandan Kodim di kabupaten/kota. Ke bawah ada camat, Kapolsek dan Danramil. Di bawahnya lagi, ada lurah/kepala desa, Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang menyentuh wilayah hingga level RW dan RT.
Kebersamaan hingga ke level paling rendah inilah yang perlu dibangun, dimantapkan dan dikembangkan. Mengapa? Jawabnya karena dari sinilah dapat dikendalikan penyebaran virus corona. Di tingkat inilah berkumpul keluarga, anggota masyarakat dengan segala macam latar belakangnya.
Dari sinilah dapat diketahui siapa yang terpapar, keluarga yang terpapar, anggota masyarakat mana saja yang ikut kontak langsung dengan pasien.
Dari lingkup inilah data akurat akan didapat, baik yang terkonfirmasi, sudah vaksin atau belum vaksin. Begitu juga siapa saja warga yang sedang isolasi mandiri. Warga yang perlu bantuan pelayanan kesehatan hingga kebutuhan pokoknya akibat terdampak pandemi.
Melalui lingkup ini pula dapat secara maksimal melakukan testing, tracing hingga berlanjut ke treatment dengan hasil lebih signifikan.