ADVERTISEMENT

Sejarah Hari Ini 4 Agustus 1928, Letusan Gunung Rokatenda Picu Tsunami serta Gempa yang Dahsyat

Rabu, 4 Agustus 2021 12:39 WIB

Share
Letusan eksplosif Gunung Rokatenda, Pulau Palue, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 93 tahun lalu menyebabkan dampak sangat hebat. (foto: dok bnpb)
Letusan eksplosif Gunung Rokatenda, Pulau Palue, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 93 tahun lalu menyebabkan dampak sangat hebat. (foto: dok bnpb)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Letusan eksplosif Gunung Rokatenda pada 93 tahun lalu menyebabkan dampak sangat hebat. Erupsi saat itu mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta benda.

Sebagian besar warga tewas terhempas oleh gelombang pasang laut yang dipicu aktivitas vulkanik. Gunung Rokatenda yang terletak di Pulau Palue atau di utara Pulau Flores ini berada di wilayah administrasi Kecamatan Awa, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menyebutkan, fenomena letusan dahsyat itu berlangsung selama beberapa hari, tepatnya pada 4 Agustus hingga 25 September 1928.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat kekuatan erupsi hingga VEI 3. Melalui indikator volcanic explosivity index atau VEI 3 tersebut, kekuatan erupsi menghasilkan perubahan lava dome dan bekas letusan hingga empat buah kawah terbentuk.

Catatan sejarah menyebutkan bahwa letusan selama beberapa hari tersebut telah menyebabkan 266 warga menjadi korban. Katastrofe atau malapetaka besar terjadi karena letusan tak hanya menyemburkan material vulkanik tetapi juga gelombang pasang atau tsunami serta guncangan gempa.

Sementara itu, dari penelusuran media massa, pada 10 Agustus 1928 New York Times mengabarkan bahwa estimasi ribuan orang meninggal dan 500 warga mengalami luka-luka oleh letusan hebat Gunung Rokatenda.

Artikel dengan judul ‘Volcano Kills 1.000 in Dutch East Indies; Wipes Out Six Villages on Paloeweh Island’ juga menyebutkan bahwa sisi selatan Pulau Palue tempat enam desa dihancurkan oleh material vulkanik.

Selanjutnya, gelombang pasang setinggi 4,6 meter yang dipicu aktivitas vulkanik menenggelamkan para warga yang tengah berada di laut saat evakuasi.

Gunung Rokatenda yang memiliki ketinggian 875 meter di atas pemukaan laut diperkiraan pernah mengalami erupsi hebat sebelum tahun 1928. Berdasarkan catatan PVMBG, keterangan penduduk menyebutkan bahwa letusan itu terjadi 200 tahun lalu atau sekitar delapan generasi sebelum letusan 1928.

Erupsi Gunung Rokatenda yang pernah terekam berlangsung pada tahun 1928, 1972, 1973, 1985, 2012 dan 2013. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT