Menantu Aniaya Mertua di Cengkareng Dengan Benda Tumpul Hingga Tewas, Gegara Sakit Hati Karena Sering Dinasihati

Rabu 04 Agu 2021, 16:14 WIB
Hasibuan (45) tetangga korban: korban sampai mendapat 19 jahitan akibat dianiay menantunya. (foto: Pandi)

Hasibuan (45) tetangga korban: korban sampai mendapat 19 jahitan akibat dianiay menantunya. (foto: Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tindakan sadis. Suyono (68) tewas di tangan menantunya sendiri bernama Andi alias Gogon (30) di sebuah rumah kontrakan RT004 RW006, Jalan Pedongkelan, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

Korban mengalami luka akibat hantaman benda tumpul dan sempat mendapatkan 19 jahitan dari rumah sakit.

Kerabat korban, Hasibuan (45), menceritakan kronologi kejadian. Menurut dia, pelaku sakit hati dengan korban lantaran sering dinasihati akibat pelaku menganggur.

"Jadi karena nganggur itu kan namanya orang tua nasihatin anak wajarlah, cuma dia (pelaku) ya mungkin nggak terima, jadi itu aja sih persoalannya," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (04/08/2021).

Hasibuan menjelaskan, saat kejadian korban sedang duduk santai di kamar kontrakan. Kemudian tiba-tiba pelaku langsung datang menghampiri korban lalu melakukan penganiayaan.

Antara pelaku dengan korban sama-sama ngontrak di tempat yang sama yang berada di lantai dua sebuah rumah, hanya beda kamar saja dari kamar pelaku dengan kamar korban.

Sebelum peristiwa penganiayaan, kata Hasibuan, pelaku sempat dinasihati oleh korban lantaran belum bekerja. Selain itu selama pernikahan, korban menilai bahwa pelaku belum mempunyai apa-apa, ditambah lagi pelaku nganggur.

Atas kejadian itu, korban mengalami luka pada bagian kepala dan wajah. Total sebanyak 19 jahitan bersaranh di wajah dan kepala korban.

"Malam itu juga dibawa ke RS, tapi sore disuruh pulang karena memang katanya lagi Covid ruangan terbatas segala macem jadi cuma disuruh cek kontrol gitu," jelas Hasibuan.

Antara pelaku dengan korban, lanjut Hasibuan, juga jarang cekcok. Sebab sebelumnya pelaku tinggal di kawasan Kalideres dan tidak tinggal bareng bersama korban.

Menurut Hasibuan, pelaku sendiri sudah satu bulanan menganggur. Selama satu bulan itu, pelaku tinggal di rumah kontrakan yang bersebelahan dengan rumah kontrakan korban.

Berita Terkait

News Update