BOLEH teriaki, kah? Boleh silakan teriak. Merdeka? Ya, tapi bukan sekadar teriak merdeka, pada awal Agustus ini, karena di tengah pandemi, kita patut berbangga, ketika pasangan ganda putri, Greysia dan Apriyani, mempersembahkan medali emas di arena Olimpide 2020, d Tokyo, Jepang.
“Hidup, Indonesia. Hidup!” begitu teriaknya yang menonton laga mendebarkan tersebut lewat media yang ada. Syukur ketegangan itu dituntaskan dengan kemenangan. Sangat mendebarkan. Seorang emak-emak, malah sempat menjatuhkan dirinya di atas sofa. Dan beberapa saat, sambil mengatur napas, karena jantungnya berdegup kencang! Dia memang pecinta berat cabor badminton.
Itu sekadar ilustrasi, bagaimana masyarakat begitu antusiasnya terhadap perjuangan para atlet di arena Olimpiade. Dan boleh dikatakan,kita selalu punya tradisi emas di ajang tersebut. Dan tentu saja yang selalu diharapkan adalan dari cabang bulu tangkis. Mengapa, ya karena jago-jagonya ada di negeri kita sejak dulu. Indonesia selalu bikin keder lawan di dunia kalau soal tepok-tepok bulu angsa tersebut. Namun bukan berarti cabor lain nggak diharapkan, buktinya medali lain juga diperoleh dari angkat besi?
Ini motivasi buat kita semua, bahwa semua itu adalah perjuangan yang gigih. Mereka para atlet, tidaklah ujug-ujug dapat juara. Tapi karena perjuangan dan usaha tanpa henti. Para atlet latihan tanpa henti dan keras, dengan harapan selalu di benak mereka. Aku harus bisa, aku harus bisa, begitu seterusnya.
Kalau mau tahu itu yang namanya pebulu tangkis, mereka dari kecil sudah pegang raket. Dan latihan setiap hari, bisa pagi dan sore. Di sekolah di rumah, dan bagi yang punya lapangan atau klub bisa latihan secara teratur. Kalau begitu, apa iya nggak jago berbulu tangkis.
Juga bagi para atlet yang lain dari segala cabang, latihan dengan serius sekuat tenaga, dengan harapan positif. Saya harus bisa dan menang. Kalau serius pasti biasa. Apa, sih, yang nggak bisa dilakukan di dunia ini? Kalau kita semangat dan serius pasti bisa. Soal bisa jadi juara atau nggak itu urusannya nanti.
Bukan untuk olahraga saja, tapi usaha lain juga begitu seharusnya. Kepingin jadi polisi, TNI, pengusaha, guru dosen, dokter dan pekerjaan yang lain. Harus serius dan kerja keras.
Generasi muda, jangan hanya jadi penonton doang. Atau bikin gaduh, tawuran yang nggak jelas, bikin sengsara orang lain.
Ayo,bergerak, belajar dan bekerja. Setelah itu bolehlah berteriak; Merdeka, hidup Indonesia! - massoes
.jpg)
.jpeg)
.jpg)
.jpeg)
