JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pihak pengelola Gelora Bung Karno (GBK) mengakui adanya insiden pemukulan yang dilakukan oleh Satpam di GBK terhadap seorang mahasiswa pada Jumat (30/7/2021). Namun, pihak GBK membantah insiden itu sebagai pengeroyokan.
Kepala Divisi Humas GBK Dwi Putranto mengatakan, insiden pemukulan itu terjadi karena satpam berupaya membela diri. Ia menyebut, mahasiswa bernama Zaelani (26) itu berupaya menyerang lebih dulu.
Ia menyebut, ricuh itu bermula saat Zaelani tiba di Pos V GBK pada Jumat siang. Kepada satpam yang bertugas, Zaelani menjelaskan bahwa ia hendak menuju Istora Senayan untuk bertanya perihal sertifikat vaksin dosis kedua yang belum diterimanya.
Satpam itu sudah menjelaskan bahwa di Istora Senayan tak ada kegiatan vaksinasi. Kegiatan vaksinasi hari itu hanya ada di Tennis Indoor dan hanya peserta vaksinasi yang boleh masuk.
Satpam itu pun melarang Zaelani untuk masuk ke kompleks GBK karena aturan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Akhirnya dia emosi si pengunjung ini. Mau coba lakukan perlawanan ke petugas kita. Secara reflek petugas kita membela diri mukul. Yang tadinya mau dipukul jadi mukul duluan," kata Dwi ketika dikonfirmasi, Selasa (3/8/2021).
Dwi membantah terjadi pengeroyokan karena menurut dia pemukulan hanya dilakukan sekali oleh satu orang satpam saja. Setelah pemukulan itu, tiga orang satpam membawa Zaelani ke posko untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
"Jadi bukan pengeroyokan. Di posko juga gak diapa-apain lagi," kata Dwi.
Dwi pun membantah ada intimidasi yang dilakukan oleh satpam ke Zaelani untuk tidak memperpanjang masalah ini.
"Saat di posko itu satpamnya cuma nanya ini mau diterusin atau gimana. Kalau mau diterusin diantar ke pos polisi. Tapi saat itu dia lebih memilih damai," ucap Dwi.
Meski tak ada pengeroyokan, Dwi memastikan satpam yang telah melakukan pemukulan itu tetap diproses dan akan dikenai sanksi sesuai aturan yang berlaku.