ADVERTISEMENT

Orang yang Mengidap Diabetes dan Darah Tinggi Boleh Disuntik Vaksin Ga Sih? Ini Penjelasan Ahli

Selasa, 3 Agustus 2021 15:27 WIB

Share
Vaksin Covid-19 untuk Anak Sudah Diperbolehkan (Foto: Ist)
Vaksin Covid-19 untuk Anak Sudah Diperbolehkan (Foto: Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah kini sedang mempercepat program vaksinasi Covid-19 untuk menekan lonjakan Covid-19.

Penyuntikkan vaksinasi Covid-19 diketahui untuk memperkuat anti bodi seseorang, namun sebelum penyuntikkan terdapat sejumlah syarat.

Untuk diketahui peserta vaksinasi akan menjalani proses screening untuk menilai kelayakan apakah layak divaksin atau tidak.

Seperti pengukuran suhu dan tekanan darah serta pertanyaan terkait kondisi saat ini maupun penyakit yang diderita.

Kabarnya orang yang mengidap penyakit tertentu tidak diperbolehkan mengikuti vaksin, diantaranya sakit diabetes (gula darah) dan darah tinggi.

Semua orang yang memiliki penyakit kronis seperti sakit gula, darah tinggi, jantung, dan asma selama penyakitnya terkontrol, rajin berobat dan tidak ada keluhan maka diperbolehkan vaksinasi.

“Jadi saat proses screening jika memiliki penyakit gula sampaikan, obatnya ini, kemudian jika ada kondisi tertentu maka sampaikan, pertanyaan mengenai hal ini bertujuan agar bisa menentukan orang tersebut layak atau tidak divaksin,” jelas dr. Dirga, dikutip poskota dari kanal YouTube lifestyleOne pada (26/7/2021)

“Jadi saat proses screening jika memiliki penyakit gula sampaikan, obatnya ini, kemudian jika ada kondisi tertentu maka sampaikan, pertanyaan mengenai hal ini bertujuan agar bisa menentukan orang tersebut layak atau tidak divaksin,” sambung dr. Dirga.

Di sisi lain, dokter Dirga juga menjelaskan mengenai efek samping atau yang disebut dengan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) setelah vaksinasi Covid-19 seperti demam, sakit kepala, hingga rasa pegal.

Dia mengatakan hal itu menandakan merupakan respons tubuh yang sedang membentuk antibodi. “Itu sebetulnya adalah tanda bahwa vaksin itu bekerja, bahwa tubuh kita merespons sedang membentuk antibodi,” katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT