Nasib Nahas Wanita Pelakor Dihajar Istri Sampai Jontor

Selasa 03 Agu 2021, 07:30 WIB
Nasib Nahas Wanita Pelakor Dihajar Istri Sampai Jontor. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

Nasib Nahas Wanita Pelakor Dihajar Istri Sampai Jontor. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

JADI wanita cantik tak selalu mujur, lihatlah nasib Lydia, 25, dari Makasar ini. Dia dianggap pelakor, karena ganggu rumahtangga bini pengusaha mobil; Tina, 35. Saking jengkelnya Tina, Lidya tak hanya dihajar sampai jontor, tapi juga ditusuk berkali-kali. Untung Lydia ditolong tukang parkir hingga tak sampai tewas.

Wanita selalu ingin tampil cantik, baik asli maupun sekedar dempulan. Padahal, menjadi wanita cantik banyak godaan dan ancamannya. Dia bisa merusak rumahtangga orang, jika lelaki kuat “imin”-nya ketimbang imannya. Tapi banyak juga yang kehilangan nyawanya gara-gara menolak cinta lelaki yang sudah kadung nepsong. Dalam kisah sejarah, dua negara Majapahit-Pajajaran berperang juga urusan wanita Dyah Pitaloka yang “titisan”-nya jadi anggota DPR dari PDIP.

Lidya, wanita pelakor dari Panakukang Makasar ini memang cantik, sehingga bikin mata lelaki susah berkedip. Sekali melihat penampilan Lydia, otak lelaki bisa ngeres, membayangkan yang mboten-mboten. Maka benar kata penyanyi Lilis Suryani dulu, “Lydia kau penghibur hati, marilah dik mari menari!” Lidya memang bukan sekedar jadi penghibur, tapi juga bikin syurrrr......

Salah satu lelaki yang syurrrr akan penampilan Lydia adalah Andi Salim, 40, seorang pengusaha mobil di Gowa. Meski sudah punya istri di rumah, dia terpesona pada Lydia adikku sayang ini. Tapi dia memang layak bermimpikan sang Lydia, karena duitnya memang ada. Bukankah penyanyi Mus Mulyadi pernah bilang: wanita cantik mahal ongkosnya.

Kalau mau sebetulnya Andi Salim bisa saja boking artis online yang taripnya sampai Rp 80 juta sekali kencan. Tapi model begini kan sudah tidak ori lagi, karena bisa dipakai banyak kalangan. Mending seperti Lydia ini, meski cantik “harga”-nya sangat kompetitif, tidak merongrong kantong dan yang pasti masih suci hama.

Dipacari Andi Salim sigadis Lydia mau saja, karena duitnya mengalir deras. Cuma resikonya ya itu tadi, ada benggol pasti dibalas dengan bonggol. Artinya kapan saja sang pengusaha mobil mengajak kencan, dia harus siap melayani. Paling-paling 15 menit, lebih cepat 5 menit ketimbang makan di Warteg di musim PPKM level 3-4. Itu pun tanpa diawasi polisi. Lebih asyik, kan?

Jarak Makasar – Sungguminasa ibukota Gowa memang hanya sekitar 60 Km, sehingga dengan mobil dalam tempo 1,5 jam Andi Salim sudah bisa melepas kerinduan bersama Lydia yang nggak pakai Kandao ini. Tapi karena keseringan, lama-lama istri Andi Salim jadi curiga. Ada apa suaminya kok sering banget ke Makassar?

Tina memang pernah menanyakan hal ini pada suami. Tapi jawab Andi Salim tak berubah, pasar mobil kan lebih ramai di ibukota provinsi ketimbang kota kabupaten. Bagi istrinya, jawaban ini kurang masuk akal. Bukankah selama pandemi Corona orang susah cari uang. Ketimbang untuk beli mobil, kan lebih bermanfaat untuk beli beras atau oksigen, siapa tahu terpapar Corona.

Diam-diam Tina menyebar informan, sehingga akhirnya diperoleh data bahwa suaminya memang punya WIL di Panakukang, Makassar. Pantesan di masa PPKM Darurat masih bisa saja mengumbar syahwat. Siapa nama dan tinggalnya di mana, semua datanya sudah di tangan. “Kurang ajar, secara tak langsung aku sudah diduakan.” Omel Tina yang nggak pakai Toon ini.

Dia cari alamat itu sampai ketemu, dan kemudian dibuntutinya. Meski tak ada bukti dia jalan bareng dengan suaminya, tapi dia yakin ya Lydia inilah yang jadi pelakor sekaligus mengancam rumahtangganya. Maka ketika Lydia turun dari mobil di Jl. Boulevard Makassar, pas di depan klinik langsung saja WIL suami itu dihajar sampai jontor. Bukan itu saja, dia kemudian keluarkan pisau untuk menusuk Lydia yang sudah terjatuh di aspal.

Beruntung ada tukang parkir yang melihatnya. Melihat Tina menusuk korbannya berkali-kali, dia segera menahan tangannya. Ewa segitu masih mau menusuk juga, sehingga si tukang parkir mengingatkan, “Sudahlah Bu, kasihan dia sudah terlalu banyak kena tusuk.” Polisi yang segera tiba di tempat kejadian segera membawa Lydia ke Rumah Sakit sementara Tina diamankan di Polsek Panakukang.

Berita Terkait
News Update