JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Orang yang pernah terinfeksi Covid-19 ternyata kemungkinan bisa terpapar Covid-19 lagi.
Namun perlu diketahui, orang yang pernah terinfeksi Covid-19 akan punya daya tahan tubuh lebih kuat.
Kembalinya seseorang terpapar Covid-19 disebut sebagai reinfeksi Covid-19.
Diketahui reinfeksi terjadi ketika seseorang terinfeksi dengan struktur virus corona yang berbeda dengan sebelumnya.
Di Indonesia, belum ada panduan khusus untuk menangani kasus reinfeksi dan repositif.
“Pasien yang positif Covid-19 untuk kedua kalinya ditangani dengan cara sama ketika pertama kali positif,” ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Yoga Fitriakusumah.
Perlu ada pengambilan sampel untuk mengurutkan informasi genetik (genome) virus untuk bisa membedakan apakah yang terjadi reinfeksi atau repositif/reaktivasi. Sampel berasal dari tes pada kasus positif yang pertama dan kedua.
Peneliti mengurutkan kedua sampel itu dan membandingkannya untuk mengetahui apakah ada kesamaan struktur atau varian. Bila berbeda, berarti pasien mengalami reinfeksi Covid-19.
Dikutip poskota.co.id dari alodokter, menurut keterangan dr. Nadia Nurotul Fuadah, diduga kuat, kondisi kembalinya seseorang terpapar Covid-19 karena daya tahan tubuh orang tersebut yang lemah.
Infeksi oleh serotipe virus yang berbeda pun bisa jadi mencetuskan kondisi ini. Selain itu, pada orang dengan saya tahan tubuh yang baik pun, reinfeksi bukan tidak mungkin terjadi, sebab antibodi yang terbentuk pasca Covid-19 belum banyak diketahui sampai kapan bisa melindungi optimal seseorang dari infeksi virus yang sama.
Sayangnya, mengingat penyakit ini masih relatif baru, masih sangat terbatas penelitian berskala luas yang menguji akan hal ini.
Jadi, akan jauh lebih baik jika kita tetap waspada. Meski sudah pernah terkena Covid-19 dan sudah sembuh, sepatutnya Anda tetap menjaga diri, yakni dengan terus mematuhi protokol kesehatan, mengoptimalkan daya tahan tubuh, sekaligus menjaga tubuh agar tetap bersih. (cr09)