𝗦𝗣𝗔𝗡𝗬𝗢𝗟, 𝗣𝗢𝗦𝗞𝗢𝗧𝗔.𝗖𝗢.𝗜𝗗 - Enggak nyangka banget kalau Maverick Vinales sampai harus resign dari Yamaha akhir musim ini.
Vinales di awal musim MotoGP 2021 ini ia berhasil memenangkan balapan di GP Qatar lalu.
Awalnya ia diprediksi bakal menjadi penantang gelar musim ini setelah meraih kemenangan perdana MotoGP 2021.
Namun, fakta kalau Vinales setelah GP Qatar justru kesulitan, performanya berbanding jauh dengan rekan setimnya Fabio Quartararo.
Quartararo saat ini tengah memimpin klasemen kejuaraan setelah meraih 4 kemenangan.
Puncaknya saat di GP Jerman lalu, Yamaha M1 yang digeber Vinales finish dua posisi dari urutan paling belakang.
Hal ini enggak bisa diterima Yamaha pastinya. Namun, Vinales menilai kalau Yamaha tak memberinya kenyamanan sejak tiga musim terakhir.
Di GP Belanda lalu Vinales nyaris meriah kemenangan keduanya, namun setelah start dari pole position, Vinales akhirnya finish di belakang Quartararo di urutan kedua.
Selama di Belanda juga akhirnya Vinales memutuskan untuk resign dari Yamaha, dengan memutus kontrak terakhirnya di musim 2022.
Sang juara dunia tiga kali MotoGP, Jorge Lorenzo angkat bicara prihal masalah Vinales-Yamaha.
Pertama-tama, ia menilai kalau Vinales merasa telah putus asa karena kalah cepat dari Quartararo.
“Semua orang tahu bahwa hubungan Yamaha-Vinales tidak mudah, tetapi tidak ada yang mengharapkan perpisahan ini,” kata Lorenzo.
“Vinales sangat menderita karena kecepatan Quartararo, yang hampir selalu lebih unggul darinya," jelas rider kelahiran Mallorca, Spanyol itu.
Vinales hampir lima tahun bersama Yamaha. Pastilah tekanan dari Yamaha untuk juara pasti ada.
Sayangnya, Vinales memilih jalan pintas dengan memutus hubungannya dengan Yamaha.
“Ini tidak mudah. Baginya, yang memiliki semua potensi, tidak mampu memenangkan gelar dalam lima tahun di Yamaha membuatnya putus asa untuk mengambil jalan lain," tambah Lorenzo.
Selanjutnya Lorenzo bilang, ada dua tim yang mungkin memiliki potensi untuk menampungnya.
“Aprilia telah membaik, tetapi tidak pasti dia akan pergi ke sana. Dia bisa pergi ke Suzuki atau Ducati. Kami akan melihat apa yang akan dia lakukan," pungkas Lorenzo, dikutip dari Motorsport.com.
Hanya saja, pendapat Lorenzo tersebut sayangnya sangat mustahil, kecuali Aprilia.
Ducati, dengan Jack Miller dan Francesco Bagnaia yang telah diperpanjang kontrak hingga 2022.
Sementara itu, posisi Suzuki juga sulit tergantikan dengan keberadaan Joan Mir dan Alex Rins yang kontraknya akan habis akhir musim 2022.