Astaga, Pelaku Usaha di Cilegon Rebus Batu untuk Tunjukkan Protes PPKM Diperpanjang

Selasa 03 Agu 2021, 20:27 WIB
Salah satu pelaku usaha di Kota Cilegon saat melakukan aksi merebus batu. (foto: istimewa)

Salah satu pelaku usaha di Kota Cilegon saat melakukan aksi merebus batu. (foto: istimewa)

CILEGON, POSKOTA.CO.ID - Setelah aksi kibarkan bendera putih, pelaku usaha di Kota Cilegon kini melakukan aksi protes merebus batu.

Aksi itu sebagai respon para pedagang yang beroperasi di Bunderan Perumnas, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon tersebut atas kebijakan diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Aksi merebus batu dilakukan oleh para pelaku usaha pada Selasa (3/8/2021) di salah satu cafe di sekitaran Bundaran Cibeber.

Selain merebus batu menggunakan tungku kayu bakar, para pelaku usaha kecil itu pun mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah dan bendera kuning sebagai tanda berduka dan lumpuhnya perekonomian.

Salah satu pelaku usaha, Irfan Hidayat menjelaskan, aksi memasak batu sebagai simbol jika akibat kebijakan PPKM Darurat kegiatan usaha masyarakat terganggu. Bahkan, berpotensi mengantarkan masyarakat ke pintu kebangkrutan.

"Memasak batu berarti kita tidak bisa masak apa-apa lagi di rumah karena kebijakan pemerintah. PPKM tidak berpihak kepada kami, pedagang," ujar Irfan kepada wartawan.

Ia melanjutkan, kebijakan PPKM Darurat seharusnya memperhitungkan dampak terhadap kegiatan usaha masyarakat. Sehingga tidak ada korban dari kebijakan tersebut. 

"Pendapatan kita cuma Rp30 ribuan sehari. Menurut kami, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sudah tidak lagi kami rasakan. Kita berduka, tidak ada yang memperhatikan," ujarnya. 

Para pelaku usaha, lanjut Irfan, telah menyampaikan hal tersebut kepada Walikota Cilegon. Ia juga berharap pemerintah peka atas kondisi yang tengah dijalani para pelaku usaha.

"Tolonglah, pemerintah peka terhadap pedagang di lapangan, perpanjangan PPKM tidak memberikan solusi buat kita. Kita coba berdikari, tapi di batasi, coba cari solusi, bukan menutup. Banyak teman-teman pengusaha yang tutup, guling tikar," ujarnya. 

Diketahui, sebelumnya aksi protes atas kebijakan PPKM pun dilakukan oleh pelaku usaha cafe di Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.

Berita Terkait

News Update