JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang mahasiswa bernama Zaelani (26) babak belur diduga akibat dikeroyok oleh sejumlah satpam di sentra vaksinasi Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pendidikan Indonesia Eka Zulkarnaen pendamping hukum korban mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (30/07/2021) lalu.
Ia mengungkapkan, peristiwa penganiayaan ini berawal ketika Zaelani mendatangani Pos V gerai vaksin di GBK untuk menanyakan sertifikasi vaksin tahap dua yang belum diterimanya. Dia mendatangi gerai tersebut setelah menghubungi hotline 199 vaksinasi.
"Setelah telepon 119 diarahkan meminta ke tempat vaksin kedua, yaitu di GBK Pos V," kata Eka saat dikonfirmasi, Senin (02/08/2021).
Ketika Zaelani mendatangani Pos V, petugas keamanan di lokasi justru mengarahkan korban untuk mendatangi Pos II. Namun setelah didatangi, Pos II ternyata hanya diperuntukkan bagi pengemudi ojek online alias ojol.
Akhirnya, Zaelani kembali lagi ke pos V dan menyampaikan protes kepada satpam.
"Menurut keterangan korban, dia itu enggak ada kata-kata yang kasar. Cuma intonasi saja yang keras. Dia cuma ingin ketemu internal di dalam agar mendapat info lebih jelas," ujar Eka.
Namun, Satpam tersebut justru tak terima dengan sikap Zaelani. Ia memanggil petugas keamanan yang lain dengan berkomunikasi lewat HT.
"Kawannya datang ada berjumlah 6 orang. Kondisi makin memanas, akhirnya terjadi pemukulan disitu. Padahal sejak awal korban ini tidak pernah main fisik, hanya argumen saja," kata Eka.
"Korban sempat lari, tapi terus dikejar dan akhirnya dibawa ke pos," imbuhnya.
Setibanya di pos Satpam, korban sempat diintimidasi untuk tidak melaporkan kasus ini ke aparat kepolisian.
"Ada intimidasi di pos untuk melakukan penandatanganan surat damai, dan korban pun menuruti permintaan tersebut karena dalam tekanan," ucap Eka.