TOKYO, POSKOTA.CO.ID – Atlet selancar angin asal Belanda, Kiran Badloe mendapat banyak penggemar baru di ajang Olimpiade Tokyo 2020 setelah ia berhasil membuat sejarah dengan menyabet medali emas sambil memamerkan gayar rambut yang mirip dengan tokoh kartun ‘Avatar’ pada Sabtu (31/7/2021).
Atlet yang kini berusia 26 tahun itu telah menyapu berhasil mengalahkan semua pesaing yang ada di depannya dalam kategori selancar angin yang akan digantikan pada Olimpiade 2024 di Paris oleh IQ Foil, semuanya dengan rambut panah biru yang terinspirasi oleh Aang, karakter dalam serial kartun TV 'Avatar: The Last Pengendali Udara'.
"Ini tentang seorang anak yang mengendalikan angin, dan dia perlu mengendalikan semua jenis elemen alam yang berbeda untuk melakukan sesuatu yang hebat, dan saya melakukan hal yang sama di sini," kata Badloe kepada Reuters menjelang perebutan medali.
“Saya perlu selaras dengan angin dan selaras dengan air dan segala sesuatu di sekitar, dan mudah-mudahan itu membawa saya ke sesuatu yang hebat.” sambungnya.
Badloe memasuki perebutan medali dengan 10 orang pesaing pada Sabtu lalu dengan keunggulan 19 poin atas Thomas Goyard dari Prancis di urutan kedua. Itu berarti Badloe bisa finis terakhir dan tetap memenangkan emas, dengan hanya diskualifikasi yang mampu menghentikannya.
Dia juga mengatakan bahwa kemampuannya untuk beradaptasilah yang membuatnya mampu membuktikan kemampuannya lebih daripada yang lain di Enoshima Yacht Harbour.
“Saya pikir saya hanya serba. Dalam semua kondisi yang kami miliki, saya bisa berada di atas sana. Dalam hal-hal yang lebih ringan pada awalnya, pada barang-barang lepas pantai yang licik yang kami miliki, dan kemudian dalam angin stabil di darat kami memiliki beberapa hari terakhir,” katanya.
“Saya selalu cukup dekat ke depan untuk mempertahankan angka yang solid, jadi saya pikir fakta bahwa saya serba bisa sepanjang minggu adalah apa yang menempatkan saya di posisi ini.” ucapnya lebih lanjut.
Medali emas yang diraihh Baldoe akan menjadi yang ketiga berturut-turut untuk Belanda, dengan Dorian van Rijsselberghe menang pada 2012 dan 2016 sebelum kalah dari Badloe dalam proses kualifikasi untuk Tokyo.
"Ini adalah puncak karir saya sejauh ini," kata Badloe. 'Saya telah memenangkan tiga kejuaraan dunia terakhir, tetapi selalu ada sesuatu yang istimewa tentang Olimpiade, itu terjadi setiap empat tahun sekali.'
Ditanya apakah potongan rambut aerodinamisnya telah membantunya di Tokyo, di mana ia memenangkan lima dari 10 balapan pembuka untuk membuatnya berada di posisi medali emas yang hampir tak tergoyahkan, Badloe tersenyum lebar.
"Saya telah mampu menyatukan sesuatu dalam perlombaan Olimpiade ini, jadi saya pikir itu menguntungkan saya," tuturnya. (cr03)
