HALO Bapak Ibu apakah sudah pegang stopwatch? Heheh bercanda. Maaf. Saya cuma mau bilang dan sekaligus saling mengingatkan. Dalam PPKM berlevel sekarang ini ada yang namanya waktu 20 menit. Ini untuk batasan waktu bagi orang yang makan di warung. Jadi kalau mau makan di restoran padang atau warteg sekalipun harus tepat waktu.” Pokoknya nggak pakai ngobrol!” kata sahabat dari jarak jauh, yang sengaja menyapa Bang Jalil dan istri.
Sekarang ini kan lagi viral di medsos. Itu yang namanya penjual kopi cantik-cantik kayak pemain sinetron. Tuh banyak banget langganannya.
“Biar pada tau rasa, ngopi nggak bisa lama-lama. Soalnya ngobrolnya doang ngalor ngidul sampai berjam-jam. Padahal cuma minum secangkir kopi. Rasain!” kata istri Bang Jalil.
“Kalau ngopi di situ dua puluh menit mah nggak nampol,Bu!” kata sahabat, bergurau.
“Yang nampol di rumah, biar ditampol istrinya!” kata istri Bang Jalil.
Belakangan ini memang lagi heboh tuh, nggak ada habis-habisnya orang komentar soal PPKM. Ada saja cerita yang lucu dan konyol. Sampai gubernur dan petugas yang makan di warung, untuk membuktikan teori 20 menit tersebut, makan di warteg. Dia nampak tergesa-gesa makan sampai itu pipinya kembung dengan makanan? “Tenang Pak, masih ada waku lima menit lagi, minum dulu. Jangan sampai keselek!” kata warga.
“Ya, begitu Bapak Ibu,ini juga sengaja biar masyakat beli makanan di bungkus saja, dan bisa dimakan di rumah. Jadi nggak perlu berlama-lama di luar?” kata sahabat, sambil pamit karena waktu ngobrolnya sudah 20 menit.
“Tumben tuh sahabat ngobrolnya singkat. Biasanya sampai berjam-jam," kata sang istri.
Kan sesuai waktu nya Bu, duapuluh menit. Waktunya dibagi-bagi , dua puluh menit utuk kegiatan yang lain. Ngantri Bansos, vaksin, dan belanja kebutuhan lainya. Termasuk kerja, kalau tatap muka, ya dua puluh menit sajalah!.
“Bapak kalau tugas sampai 12 jam?” tanya sang istri.
“Lah, Bapak kan sekuriti. Kalau jaga cuma dua puluh menit kantor bisa dibobol penjahat?” kata Bang Jalil, sambil tangannya mencari-cari cangkir kopinya.