Akibat penutupan dari kebijakan PPKM Darurat tersebut, lanjut Rizki, ia mengalami kerugian hingga Rp50 juta. Belum lagi, banyak bahan dagangannya yang dibuang sia-sia karena telah membusuk.
“Daging 50 kilogram di buang karena membusuk, susu 30 dus kadaluarsa, beras juga iya. Tapi yang masih bisa di konsumsi kita bagi-bagi sama pemulung yang lewat, daripada kebuang sia-sia,” ujarnya.
Para pelaku usaha itu pun meminta pemerintah dapat memberikan solusi demi keberlangsungan usaha mereka.
“Kami minta diberikan bimbingan, karena kami enggak tahu lagi jualannya mesti gimana,” ujarnya. (kontributor banten/rahmat haryono)