Hah! Kabarnya Vaksin Covid-19 Dibuat pada 2018 Sebelum Pandemi Terjadi, Kok Bisa? Cek Faktanya

Minggu 01 Agu 2021, 20:22 WIB
Cek fakta vaksin Covid-19 dibuat pada 2018 (pixabay/torstensimon)

Cek fakta vaksin Covid-19 dibuat pada 2018 (pixabay/torstensimon)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Beredar kabar jika vaksin Covid-19 dibuat pada tahun 2018 setahun sebelum pandemi terjadi.

Kabar tersebut berawal dari unggahan akun Twitter Elizabeth Farrel (@Elizabe32413720), yang mendadak viral.

Dalam unggahannya, akun tersebut menunjukkan foto kemasan vaksin AstraZeneca yang diklaimnya diproduksi tanggal 15 Juli 2018.

Hal itu berati vaksin dibuat satu tahun sebelum pandemi Covid-19 melanda, sontak cuitan tersebut telah mendapat atensi sebanyak 832 suka, 636 retweet, dan 152 balasan.

Lantas benarkah vaksin Covid-19 AstraZeneca dibuat pada tahun 2018?

Menurut pantauan poskota.co.id, unggahan tersebut adalah hasil proses penyuntingan. Foto kemasan asli vaksin Covid-19 pernah diunggah oleh akun Twitter oiƎiƎEiEio@EiEioGuy pada 13 November 2020.

Padahal vaksin AstraZeneca baru mulai dikembangkan pada awal pandemi 2020 lalu.

Universitas Oxford bekerja sama dengan perusahaan Inggris-Swedia, AstraZeneca, mengembangkan vaksin Covid-19 bernama resmi AZD1222.

Pengembangan itu ditangani Vaccitech, anak perusahaan AstraZeneca.

Di balik penemuan AstraZeneca,  terdapat nama Sarah Gilbert yang merupakan profesor Vaksinologi di Universitas Oxford berusia 59 tahun.

Selain vaksin COVID-19, Sarah juga pernah mengembangkan berbagai vaksin untuk influenza dan vaksin Ebola.

Bahkan dalam pengembangan vaksin tersebut, ikut serta sosok anak bangsa bernama Indra Rudiansyah, ia menjadi sorotan karena ikut masuk kedalam tim penelitian mengenai vaksin Covid-19 yang dilakukan Oxford University.

Indra Rudiansyah mulai dikenal pada pertengahan 2020, ia merupakan mahasiswa doktoral Program Medicine Oxford University.

Namanya kini semakin banyak diperbincangkan karena ia merupakan bagian dari tim Sarah Gilbert, seseorang penemu vaksin AstraZeneca.

Jadi bisa disimpulkan mengenai fakta di atas, unggahan akun Twitter Elizabeth Farrel (@Elizabe32413720) dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi. (cr09)

Berita Terkait
News Update