JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pandemi Covid-19 di Indonesia dan disejumlah negara lain masih terus menyerang, bahkan kini virus tersebut bermutasi sehingga menghasilkan berbagai macam varian yang semakin mematikan.
Salah satu cara untuk dapat mencegah virus Covid-19 menyerang tubuh manusia adalah dengan melakukan kegiatan vaksinasi.
Sekarang merek vaksin sudah banyak disebarkan ke berbagai negara, diantaranya seperti vaksin Sinovac dan Sinopharm (China), vaksin Pfizer dan Moderna (Amerika Serikat), vaksin AstraZeneca (Inggris).
Seluruh vaksin tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, tetapi apapun merek vaksin yang disuntikan ke manusia dapat dipastikan lebih banyak mengandung kebaikan.
Setiap manusia juga perlu divaksin sebanyak dua kali dosis, bahkan kini ada yang sampai tiga dosis tetapi sekarang masih diperuntukkan bagi para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan perlawanan Covid-19.
Nah yang masih jadi banyak pertanyaan, mengapa kita harus disuntik vaksin sebanyak dua kali? Ketika sistem kekebalan menerima vaksin pertama, ia akan mengaktifkan dua jenis sel darah putih yang penting.
Pertama adalah sel B plasma, yang terutama berfokus pada pembuatan antibodi terhadap patogen (atau kuman penyebab penyakit).
Sayangnya, jenis sel ini berumur pendek. Tubuh Anda mungkin berenang dalam antibodi hanya dalam beberapa minggu. Tetapi tanpa suntikan kedua biasanya terjadi penurunan antibodi yang cepat terhadap patogen.
Lalu ada sel T, yang masing-masing mengidentifikasi patogen tertentu untuk membunuhnya.
Beberapa sel T memori ini bertahan di dalam tubuh selama beberapa dekade sampai mereka memenuhi targetnya.
Hal ini berarti kekebalan dari vaksin atau infeksi terkadang bisa bertahan seumur hidup. Tetapi Anda biasanya tidak akan memiliki banyak jenis sel ini sampai ada paparan kedua terhadap patogen itu, yang terjadi melalui dosis booster.
Pada suntikan vaksin dosis kedua, tubuh dapat merespon dengan menciptakan respons imun yang lebih kuat untuk melawan virus.
Namun belum diketahui berapa lama perlindungan vaksin Covid-19 akan bertahan. Uji klinis saat ini sedang dilakukan untuk mengetahui apakah kita memerlukan dosis booster tahunan atau lebih lama untuk memastikan kekebalan jangka panjang. (c03)