KASUS baru Covid-19 masih tergolong tinggi, bahkan kenaikan angka harian sempat menempati rekor tertinggi tertinggi di dunia.
Ke depan, kita meyakini, angka akan terus menurun. Ada yang memprediksi lonjakan kasus masih terjadi hingga awal Agustus, tetapi kita harus optimis, bulan depan kasus akan lebih terkendali.
Optimis bahwa penambahan kasus harian menurun hingga di bawah angka 10 ribu sebagaimana target yang hendak dicapai dari diterapkannya kebijakan PPKM Darurat dan PPKM level 4 seperti yang berlaku sekarang.
Wajib optimis bahwa angka kesembuhan meningkat, lebih tinggi dari penambahan kasus positif, juga angka kematian terus menurun di bawah 100 kasus setiap harinya hingga nihil pasien Covid yang meninggal dunia.
Tetapi sikap optimis ini tiada makna, jika tanpa dibarengi dengan aksi nyata untuk terus berupaya menurunkan angka positif. Memperkecil angka penularan Covid di lingkungan sekitarnya, utamanya bagi diri sendiri dan keluarganya agar senantiasa terhindar dari paparan virus corona dan varian Delta yang sekarang penyebarannya kian merebak ke hampir seluruh penjuru dunia, termasuk di negeri kita.
Setidaknya ada 4 aksi nyata yang dapat diterapkan untuk mencegah merebaknya penularan.
Pertama, segera mendapatkan vaksin. Kita meyakini vaksin diperlukan untuk meningkatkan imunitas diri, meningkatkan kekebalan kelompok (herd immunity), setidaknya kelompok keluarga.
Kedua, meningkatkan disiplin terhadap protokol kesehatan. Disebutkan meningkatkan, karena tak sebatas memakai masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilitas dan interaksi.
Tetapi, membatasi segala aktivitas yang membuka peluang terjadinya interaksi sosial secara langsung. Artinya, mengurangi ajang pertemuan dengan orang lain, menghindari aktivitas yang berpotensi terjadinya kerumunan, lebih dari 5 orang.
Ketiga, tetap menjaga diri dan ekstra hati-hati dalam beraktivitas di mana pun, kapan pun, dan dengan siapapun. Bukan menaruh curiga terhadap orang lain, tetapi waspada bahwa virus corona dapat menyerang siapa saja, di mana saja dan kapan saja.
Apalagi varian Delta yang dapat menulari mulai dari usia balita hingga lansia. Varian Delta lebih cepat menular dan menyebar. Para ahli mengibaratkan varian Delta dapat menular ketika berpapasan dalam hitungan detik.