JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dunia pendidikan menggelar kegiatan belajar secara daring membuat PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), kembali memberi pelatihan kepada para guru di beberapa wilayah Indonesia, agar bisa menyajikan proses belajar tanpa tatap muka ini bisa berjalan dengan baik.
Corporate Secretary PT Pertamina Drilling Services Indonesia Rian Dhanisaputra mengatakan, pihaknya kembali menggelar seminar nasional dan pelatihan kompetensi guru di era pembelajaran jarak jauh.
Dimana kali ini kegiatan itu mengangkat tema “Peran Guru dalam Digitalisasi Pendidikan Sebagai Langkah Terpadu Moderenisasi Pembelajaran Jarak Jauh di Era Pandemi Covid-19”.
"Kegiatan ini digelar melalui implementasi progam CSR PT PDSI yang dilaksanakan sejak Kamis (29/7) hingga hari ini secara virtual," katanya, Jumat (30/7/2021).
Dikatakan Rian, kegiatan yang sudah beberapa kali digelar ini, karena teknologi digital pembelajaran jarak jauh sangat dibutuhkan dalam kondisi seperti ini.
Sehingga kegiatan belajar mengajar tetap bisa dilakukan secara jarak jauh walaupun bersifat daring.
"Karena dimasa Pandemi ini, ada penyakit psikologi yang diakibatkan oleh stressing pembelajaran yang penuh dengan keterbatasan, baik ruang maupun waktu. Sehingga banyak pihak yang jadi korban yaitu siswa, orangtua dan guru," ujarnya.
Atas kondisi yang terjadi itu, kata Rian, pihaknya memberi pemahaman kepada para guru agar proses belajar ini bisa berjalan dengan lancar.
Para guru ini pun diajarkan bagaimana kondisi psikologis yang harus dipahami dan dicarikan solusi yang pas.
"Agar bisa keluar dari masalah ini makanya diberikan pelatihan kepada para guru. Pasalnya, masalah ini dirasakan oleh lapisan masyarakat, baik anak-anak di kota maupun di daerah," ungkapnya.
PT Pertamina Drilling Services Indonesia, lanjut Rian, tetap konsisten dan support terhadap dunia pendidikan.
Melalui Program Pertamina Cerdas yang secara sustainable, diharapkan mampu memberikan kontribusi dan solusi dari masalah yang sedang ramai di wilayah.
"Apalagi kami telah menggelar pilot project kegiatan pendidikan e-learning jarak jauh khusus untuk jenjang SMA dan pertama di Kalimantan Timur," ungkapnya.
Sementara itu, Asisten CSR PDSI, Indah Septiani menambahkan, pihaknya sudah melakukan assessment dan sosial mapping selama kurang lebih 1,5 tahun terkait dengan kegiatan ini.
Dimana sebelumnya dilaksanakan kepada seluruh guru di dua sekolah, di SMA 1 dan 2 Samboja, yang dibekali dengan ilmu-ilmu terapan serta para pakar konselor keluarga dan para ahli digital e-learning.
"Dua sekolah tersebut diberikan website aplikasi terapan berbasis domain sekolah secara cuma-cuma. Selain itu diberikan pembekalan pendampingan sampai bapak dan ibu guru paham dalam penggunaannya. Sehingga diharapkan dengan adanya program ini, kompetensi guru dapat meningkat lebih baik lagi," pungkasnya. (ifand)
