Mengejutkan! Tiba-tiba Jubir Satgas Covid-19 Larang Warga untuk Isoman? Ternyata Ini Penyebabnya

Jumat 30 Jul 2021, 16:52 WIB
Prof. Wiku Adisasmito: Angka kesembuhan Covid-19 harian terus bertambah sebesar 27.903 orang. (Foto/timpenangananCovid-19)

Prof. Wiku Adisasmito: Angka kesembuhan Covid-19 harian terus bertambah sebesar 27.903 orang. (Foto/timpenangananCovid-19)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wiku Adisasmito, selaku Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta sejumlah masyarakat untuk tidak isolasi mandiri (isoman) saat terpapar virus corona.

Untuk diketahui larangan itu berlaku untuk empat jenis kondisi, antara lain yang mengalami gejala sedang-berat, berusia di atas 45 tahun, memiliki komorbid, dan tidak memiliki tempat yang memadai untuk isoman.

Wiku meminta mereka yang tidak seharusnya menjalani isoman di rumah untuk melakukan perawatan di rumah sakit lapangan atau tempat isolasi terpusat yang difasilitasi pemerintah pusat maupun daerah.

"kami mohon untuk tidak melakukan isoman," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (29/7/2021).

Diketahui khusus di Jawa-Bali pemerintah sudah menyediakan sekitar 34 ribu tempat tidur isolasi.

Rinciannya, DKI Jakarta 17.594 tempat tidur, Jawa Barat 4.310 tempat tidur, Jawa Tengah 6.089, Jawa Timur 7.339, DI Yogyakarta 2.031, Banten 868, dan Bali 1.001 tempat tidur untuk isolasi terpusat.

Sementara untuk pasien dengan tanpa gejala atau OTG dan bergejala ringan, kemudian tidak memiliki komorbid, berusia kurang dari 45 tahun, dan memiliki rumah yang ideal untuk menjalani isoman, maka Wiku berharap mereka juga tetap menjaga pola makan dan mengonsumsi obat.

"Manfaatkanlah tempat isolasi terpusat yang telah disediakan pemerintah di wilayah anda. Perawatan di tempat isolasi terpusat diawasi langsung oleh nakes dan dipantau, baik tanda vital, gejala, pola makan, dan obat-obatannya. Sehingga jika terjadi perburukan bisa langsung ditangani," kata dia. (cr09)

Berita Terkait
News Update