China Menancapkan Kiprahnya di Eropa dengan Proyek Pembangunan Jembatan Laut Adriatik yang Kontroversial

Jumat 30 Jul 2021, 03:07 WIB
Jembatan Laut Adriatik. Jembatan dan jalan penghubungnya diharapkan selesai pada Juni 2022 (File: AP Photo/Aljazeera]

Jembatan Laut Adriatik. Jembatan dan jalan penghubungnya diharapkan selesai pada Juni 2022 (File: AP Photo/Aljazeera]

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - China sudah mulai menancapkan kiprahnya di Eropa dengan ditandai proyek pembangunan jembatan Laut Adriatik yang kontroversial dan segera selesai.

Pembangunan jembatan ini menuai kontrovesi, bahkan penolakan datang dari Bosnia.

Proyek yang dipimpin China itu telah membuat marah para pejabat Bosnia, yang berpendapat itu melanggar akses negara ke perairan terbuka.

Toh, Kroasia merayakan terhubungnya jembatan Laut Adriatik yang kontroversial itu.

Jembatan Laut Adriatik adalah sebuah jembatan besar yang didanai Uni Eropa yang dibangun oleh perusahaan China, kini  telah terhubung di atas Laut Adriatik.

Jembatan ini menghubungkan dua petak garis pantai Kroasia yang dibagi oleh bentangan kecil wilayah Bosnia dan Herzegovina.

Upacara pembukaan tengah malam yang menampilkan penari rakyat, nyanyian dan pertunjukan kembang api besar diadakan pada hari Rabu (28/07/2021) di Jembatan Peljesac setelah segmen terakhir dari bentangnya dipasang.

Konstruksi, dengan biaya 420 juta euro ($ 500 juta. atau setara Rp7 triliun, dengan kurs Rp14.420), 85 persen dibiayai oleh UE dan merupakan proyek China yang langka di Eropa yang melalui proses penawaran reguler.

Dalam upacara tersebut, Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic mengatakan jembatan itu mewakili "pencapaian strategis yang menarik dari rakyat Kroasia dan negara mereka" yang memenuhi impian lama mereka untuk menghubungkan garis pantai Adriatik.

“Saya benar-benar berpikir ini adalah peristiwa besar bagi Kroasia, orang Kroasia, untuk teman-teman kita di Bosnia dan Herzegovina, untuk orang Kroasia di Bosnia dan Herzegovina,” katanya.


“Kami menghubungkan apa yang kami sebut kedaulatan modern, sebuah proyek yang sangat jelas yang dengannya kami mewujudkan kepentingan strategis, diwujudkan pada saat kami memperkuat posisi internasional kami dan memperkayanya dengan keanggotaan di Uni Eropa.”

Berita Terkait
News Update