Bukan Obat atau Susu Beruang, Ini 2 Cara Ampuh Pasien Covid-19 Bisa Sembuh dengan Cepat!

Jumat 30 Jul 2021, 17:21 WIB
Ilustrasi virus Corona. (foto: ist)

Ilustrasi virus Corona. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Beredar kabar jika obat-obatan tertentu bisa menyembukan pasien Covid-19.

Selain itu, beberapa jenis makanan atau minuman seperti kopi dan susu beruang juga diserbu karena dipercaya bisa jadi obat Covid-19.

Bahkan susu beruang juga sempat diserbu karena dipercaya bisa jadi obat ampuh sembuhkan Covid-19.

Namun hal itu nyatanya tidak benar-benar terbukti, menurut Spesialis Paru dan Konsultan Intensivist dan Gawat Nafas di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, dr. Dewiyana Andari Kusmana, SpP (K).

Menurutnya pasien positif Covid-19 bisa pulih lebih cepat dengan dua cara berikut ini:

1. Tidur cukup

Penelitian awal pada pasien Covid-19 yang tidur cukup di bawah pukul 21.00 WIB, antibodinya mudah terbentuk.

Peneliti menyatakan bahwa tidur sebelum jam 10 malam terbukti dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih awal, dia lebih sehat dibandingkan dengan mereka yang bekerja pada shift malam.

2. Jangan gelisah

Banyak pasien Covid-19 yang merasa gelisah dengan kondisi yang sedang dialaminya, ternyata gelisah ini justru bisa memperparah kondisinya.

Gelisah bisa membuat pasien stres yang berpengaruh negatif terhadap kesehatan fisik dan psikis.

"Kalau gelisah terus, maka semakin tegang dan makin banyak penyakit lainnya yang dimunculkan," ujar Dewiyana dalam talkshow 'Pentingnya Iman, Aman, dan Imun' di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Selasa (6/10/2020).

Menurut Dewiyana pasien positif Covid-19 khususnya tanpa gejala atau OTG agar makan, minum, dan istirahat yang cukup.

Di sisi lain, pasien tanpa gejala dan gejala ringan biasanya diminta untuk menjalankan isolasi mandiri baik di rumah, atau tempat khusus yang disediakan pemerintah.

Orang tanpa gejala (OTG) kebanyakan mengalami frekuensi napas sebanyak 12-20 kali per menit, serta saturasi oksigen lebih dari atau sama dengan 95 persen.

Sementara bagi pasien dengan gejala ringan seperti batuk, demam, kelelahan, sakit kepala, tidak selera makan, nyeri otot dan tulang, pilek juga sakit tenggorokan.

Gejala ringan lainnya juga berupa hilang kemampuan mencium bau (anosmia), lidah tidak ada rasa saat makan atau minum, mual, sakit perut, muntah, ruam pada kulit, frekuensi napas 12-20 kali per menit, dan saturasi oksigen lebih dari atau sama dengan 95 persen. (cr09)

Berita Terkait
News Update