BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Segelintir pemuda pecinta alam membentuk komunitas Cempala yang bertempat kumpul di Gang Cemara RT 04/12 Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Ketua komunitas Cempala, Daniel Siahaya (29) menyampaikan, komunitas Cempala berdiri pada tahun 2002.
Kala itu masih belum memiliki struktur organisasi, jadi hanya semacam kumpulan beberapa pemuda yang memang memiliki hobi sama seperti melakukan camping.
"Dari pendahulu itu segelintir pemuda, paling cuman 5-6 orang terus punya hobi sama camping-camping biasa lah," ujannya kala dihubungi Poskota, Jumat (30/7/2021).
Kemudian, perkumpulan tersebut mendeklarasikan diri sebagai sebuah organisasi atau komunitas pecinta alam (KPA) pada tahun 2014.
"Baru dideklarasikannya itu, tahun 2014 di Curug Seribu, jadilah sebuah wadah organisasi dan di situ ada AD/ART-nya ada mubesnya gitu, pemilihan ketua umum serta regenerasi, kalau untuk pergantian regenerasi, itu per tiga tahun sekali," ungkapnya.
Nama Cempala sendiri merupakan akronim dari Cemara Pecinta Alam. Cemara merujuk pada gang yang juga menjadi titik kumpul dari komunitas tersebut.
"Karena sekarang depannya pake KPA komunitas pecinta alam, nah Cempala itu pelesetan dari Gang Cemara itu," ujarnya.
Pada awalnya, Cempala hanya terdiri dari pemuda yang berasal dari wilayah Cakung, Jatimekar, dan Jatiasih. Tetapi, kini sudah menyasar ke golongan mahasiswa yang tersebar di beberapa kampus.
"Bukan cuman pemuda-pemuda yang ada di wilayah kampung Cakung, Jatimekar, Jatiasih aja, tapi ada rata-rata itu dari kampus juga, kayak dari Universitas Asyafiiyah, UIN Jakarta, Universitas Pancasila, dan Universitas Indraprasta PGRI," jelasnya.
Daniel menambahkan bila anggota aktif komunitas Cempala berjumlah 40 orang. "Yang aktif itu 40 orang kalau sama yang udah agak vakum, totalnya jadi 80 orang," ujarnya. (cr02)