Oleh Sutiyo, Wartawan Poskota
SEPERTI sudah diprediksi sebelumnya, pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) sekarang disebut calon aparatur sipil negara (CASN) tetap menarik minat para pencari kerja yang notabone generasi penerus bangsa.
Terbukti, hingga terakhir pendaftaran CASN pada Senin 26 Juli 2021, pukul 23.59 WIB berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN) tercatat jumlah pelamar mencapai 4.542.798 orang. Mereka memperebutkan 707.622 formasi yang terdiri dari CASN, PPPK Guru, dan PPPK Non Guru.
PPPK Guru mendapat kuota formasi terbesar yakni 531.076, kemudian PPPK Non- Guru 20.960 dan formasi CASN sebanyak 80.961. Para pencari kerja lulusan SLTA, D3, D4, S1, S2 dan S3 ini pun mulai sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti tes yang diselenggarakan pemerintah.
Dari jumlah tersebut, para pencari kerja ini memilih instansi favorit. Instansi dengan jumlah pelamar terbanyak di antaranya: Kementerian Hukum dan HAM: 610.017, Kementerian Perhubungan: 135.692, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: 130.341.
Berikutnya, Kejaksaan Agung: 114.725 Kementerian Agama: 112.313 Pemerintah Provinsi Jawa Timur: 49.218 Kementerian Kesehatan: 45.271 Kementerian Agraria & Tata Ruang/BPN: 45.271 Pemerintah Provinsi Jawa Barat: 40.044 dan Badan Pemeriksa Keuangan: 39.931.
Sangat wajar instansi tersebut diserbu para pelamar CASN karena menyediakan formasi yang cukup besar. Para pelamar ini rata-rata memilih menjadi CASN karena dianggap lebih nyaman dibanding sektor swasta atau lainnya. Selain jenjang karir yang pasti serta gaji yang bagus, CASN juga mendapat pensiun.
Untuk lolos menjadi CASN, para pencari kerja ini akan mengikuti tiga macam tes yakni Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensia Umum (TIU) dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Nilai total ketiga tes inilah yang menjadi acuan seseorang diterima tidaknya menjadi CASN.
Namun yang harus diperhatikan oleh pemerintah, selaku penyelenggara CASN ini adalah pelaksanaannya yang masih berada pada masa pandemi Covid-19. Karena itu, perlu dilakukan upaya mengurangi risiko penularan Covid-19 saat pelaksanaan tes yang diperkirakan mulai dilakukan pada pertengahan Agustus mendatang.
Deputi Bidang Sistem Kepegawaian BKN, Suharmen menegaskan, kalau pada masa normal, pelaksanaan CPNS bisa dilakukan lima sesi perhari. Tetapi pada masa pandemi Covid-19 ini, hanya dilakukan tiga sesi di titik lokasi yang sudah diatur sedemikian rupa agar mengurangi risiko penyebaran Covid-19.
Para perserta CASN ini pun harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi dan interaksi.