Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio Sesalkan Tokoh Publik Diduga Termakan Hoaks Soal BPA dalam Kemasan Pangan

Kamis 29 Jul 2021, 20:52 WIB
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio. (ist)

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio menyesalkan sejumlah pihak yang terjebak dalam upaya penyebaran informasi yang sudah dikategorikan dugaan hoaks atau berita bohong seperti isu bahaya Bisphenol-A (BPA) dalam kemasan pangan.

Menurut Agus, ditengah pandemi covid-19 yang menyebakan krisis berlapis mulai krisis kesehatan hingga sosial ekonomi sekarang ini, sangat tidak patut jika ikut menambah kesulitan dan kebingungan masyarakat melalui penyebaran informasi hoaks.

“Selama puluhan tahun kemasan galon guna ulang telah dipergunakan oleh masyarakat luas dan terbukti aman sebagaimana dinyatakan oleh BPOM dan Kemenperin,” kata Agus dalam keterangannya tertulis diterima, Kamis (29/7/2021).

Kementerian Kominfo sudah sejak tahun awal tahun ini mengkategorikan informasi bahaya BPA dalam kemasan galon polikarbonat (PC) dalam kategori Hoaks jenis Disinformasi.

Namun beberapa kelompok mencoba terus mendorong isu ini dan diduga untuk kepentingan agenda bisnis pihak tertentu.

Kata Agus, ada dua jenis kemasan air yang diperbolehkan beredar dipasaran pleh BPOM dan Kemenperin, yaitu kemasan plastik PET dan PC.

Kedua kemasan itu dinyatakan aman berdasarkan pengawasan dan penelitian rutin BPOM.

Penelitian BPOM terakhir di bulan April 2021 menunjukkan kadar BPA dalam kemasan galon PC jauh dibawah ambang batas aman yang ditetapkan BPOM maupun badan pengawasan pangan Eropa.

“Seharusnya, seluruh figur publik dan tokoh masyarakat menghormati kewenangan dan kemampuan BPOM dalam mengawasi keamanan pangan karena didukung oleh ahli dan laboratorium yang kredibel,” imbuhnya.

Baru baru ini LSM Komnas Anak bersama LSM JPKL mengedarkan informasi tentang bahaya BPA dalam galon PC.

Hal ini bertentangan dengan penelitian dan pernyataan BPOM dan Kemenperin.

Berita Terkait
News Update