Kemenag Berharap Jemaah Indonesia Dapat Kesempatan Umrah Pada 10 Agustus

Kamis 29 Jul 2021, 23:14 WIB
Plt Dirjen PHU Khoirizi saat bertemu Dubes Arab Saudi Esham Altsaqafi. (foto: dok. Kemenag)

Plt Dirjen PHU Khoirizi saat bertemu Dubes Arab Saudi Esham Altsaqafi. (foto: dok. Kemenag)

JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan harapan agar jemaah Indonesia mendapat kesempatan jika umrah mulai dibuka pada 1 Muharram 1443 H, atau pada 10 Agustus 2021.

"Jumlah antrian jemaah umrah yang tertunda keberangkatannya cukup banyak dan sudah hampir dua tahun menunggu," ujar Kepada Dubes, Plt. Dirjen Khoirizi saat menggelar silaturahim dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Esham Altsaqafi.

Pertemuan kedua pihak ini membahas penyelenggaraan umrah 1443 H. Khoirizi meminta penjelasan dari Dubes terkait edaran Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengenai rencana pembukaan penyelenggaraan umrah pada 10 Agustus 2021.

"Kami meminta penjelasan kepada Duta Besar, mengenai teknis detail pelaksanaan umrah di masa pandemi," terang Khoirizi di Jakarta, Kamis (29/07/2021).

"Banyak hal yang berkembang, dan kami meminta informasi resmi dan valid agar isu-isu terkait dengan umrah lebih jelas," sambung Khoirizi.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut Khoirizi, Dubes Arab Saudi membenarkan adanya edaran dari Kementerian Haji dan Umrah terkait rencana dibukanya umrah. Namun demikian, detail edaran tersebut, termasuk yang berkenaan Indonesia, masih terus dikoordinasikan.

"Dubes tadi mengatakan bahwa pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi. Informasinya, akan ada  ketentuan detail terkait penyelenggaraan umrah 1443 H, termasuk yang terkait jemaah umrah Indonesia," papar Khoirizi.

"Tadi Dubes juga menjelaskan bahwa ketentuan kunjungan ke Arab Saudi yg berlaku saat pandemi ini  bersifat umum, untuk penyelenggaraan umrah akan diatur tersendiri," sambungnya.

Terkait Vaksin Sinovac, Khoirizi menyampaikan pandangan Dubes bahwa yang terpenting adalah sudah mendapatkan persetujuan dari WHO.

Dubes juga mengatakan bahwa pihaknya sangat memahami psikologi umat Islam, khususnya di Indonesia, serta kerinduan mereka untuk berkunjung ke Haramain dan berziarah ke makam baginda Rasulullah sangat tinggi.

"Oleh karena itu, kita semua berharap pandemi ini segera dapat diatasi dengan baik, sehingga bisa kembali seperti sediakala" pungkas Khoirizi menyampaikan harapan Dubes.

 Dalam pertemuan tersebut, Khoirizi juga menyampaikan apresiasi atas suksesbya penyelenggaraan haji 1442 H. Dari 60 ribu jemaah, ada sekitar 327 warga negara Indonesia di Saudi yang ikut berhaji.

Pertemuan terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat ini dihadiri Sekretaris Ditjen PHU Ramadhan Harisman, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, serta Kasubdit Dokumen Haji Nasrullah Jasam.

Seperti diketahui, Pemerintah Arab Saudi akan membuka penyelenggaraan umrah mulai 10 Agustus 2021. Namun ada ketentuan bagi jemaah umrah Indonesia untuk transit terlebih dahulu di negara ketiga untuk menjalani karantina selama 14 hari.  (*)

Berita Terkait
News Update