Kasus Harian Covid-19 di Tokyo Naik Drastis, Gegara Olimpiade Nih?

Kamis 29 Jul 2021, 08:26 WIB
Kasus Harian Covid-19 di Tokyo Naik Drastis, Gegara Olimpiade Nih? (Foto: AFP)

Kasus Harian Covid-19 di Tokyo Naik Drastis, Gegara Olimpiade Nih? (Foto: AFP)

TOKYO, POSKOTA.CO.ID – Kota yang menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 yakni Tokyo mencatat rekor 3.177 kasus virus corona (Covid-19) baru pada Rabu (28/7/2021) kemarin.

Kenaikan tersebut akan menambah kekhawatiran tentang Olimpiade, yang berlangsung di bawah kondisi sanitasi yang belum pernah terjadi sebelumnya termasuk larangan penonton di sebagian besar tempat.

Hal ini juga menimbulkan masalah bagi Perdana Menteri Yoshihide Suga, yang peringkat dukungannya berada pada titik terendah sejak ia menjabat September lalu, menjelang pemilihan kepemimpinan partai yang berkuasa dan pemilihan parlemen tahun ini.

Menurut perhitungan lembaga penyiaran publik NHK secara nasional menngungkapkan bahwa jumlah kasus Covid-19 baru di Tokyo melebihi 9.000 untuk pertama kalinya.

Gubernur dari tiga prefektur dekat Tokyo - Kanagawa, Chiba dan Saitama - akan meminta pemerintah pada hari ini, Kamis (29/7/2021) untuk mengumumkan keadaan darurat di wilayah mereka.

"Saya pikir kita telah memasuki tren kenaikan tajam dalam kasus, yang paling saya takuti," kata Gubernur Kanagawa Yuji Kuroiwa kepada wartawan sebagaimana dikutip poskota.co.id  dari laman Reuters.

Tokyo berada di bawah keadaan darurat keempat, yang akan berlangsung hingga Olimpiade berakhir, sementara tiga wilayah lainnya menerapkan langkah-langkah "darurat semu".

Namun, masih banyak negara lain yang terkadang memberlakukan lockdown sosial dan ekonomi yang parah, tindakan Tokyo terutama bergantung pada permintaan restoran yang menyajikan alkohol dan yang lainnya tutup pada pukul 8 malam.

Penyelenggara Olimpiade melaporkan 16 kasus baru terkait Olimpiade, dengan total 169 orang sejak 1 Juli. Atlet, staf, dan media semuanya harus mengikuti aturan ketat, termasuk seringnya diadakan testing.

Banyak orang Jepang khawatir tentang penyebaran infeksi dari peserta Olimpiade. Suga pada hari Selasa mendesak orang untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin dan menonton Olimpiade di televisi.

Namun, anggota parlemen senior dari Partai Demokrat Konstitusional, Jun Azumi, mengatakan pemerintah terlalu optimis.

"Kecuali jika merevisi pandangannya tentang situasi infeksi, setelah Olimpiade berakhir, akan ada krisis nasional yang serius yang mempengaruhi kehidupan masyarakat, dimulai dengan runtuhnya sistem medis," kata penyiar publik NHK mengutipnya.

Jepang telah menghindari wabah dahsyat yang diderita oleh negara-negara lain seperti India dan Amerika Serikat, tetapi gelombang kelima pandeminya membebani rumah sakit.

Banyak orang Jepang telah bosan dengan pembatasan yang sebagian besar bersifat sukarela dan beberapa ahli mengatakan keputusan untuk melanjutkan Olimpiade mengirimkan pesan yang membingungkan, menimbulkan risiko yang lebih besar daripada penyebaran langsung dari peserta Olimpiade. (cr03)

Berita Terkait

Masih Perlu Banyak Berbenah

Kamis 29 Jul 2021, 09:30 WIB
undefined
News Update