TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Setelah ramai di pemberitaan, korban dugaan pemotongan dana Bantuan Sosial (Bansos), Suryanih tiba-tiba bungkam. Dia menarik ucapannya ihwal adanya pemotongan Bansos sebesar Rp50.000.
Setelah disidak oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini, kemarin, Suryanih sebelumnya mengaku mendapat potongan saat menerima Bansos.
Namun saat kembali dikunjungi Poskota.co.id, Kamis (29/7/2021) siang tadi, ucapan tersebut ditarik olehnya. Suryanih mengaku grogi saat itu.
"Waktu kemarin saya hanya grogi saja. Saya bingung mau ngomong apa. Tiba-tiba banyak orang datang," ujarnya saat diwawancarai di kediamannya, Kamis, (29/07/2021).
Bahkan raut wajah panik tidak dapat ditutupi oleh Suryanih. Dibantu sang anak Suryanih mencoba menjelaskan ihwal kekeliruannya.
"Tidak ada (Pemotongan Bansos Rp 50 ribu). Saya grogi itu," ucapnya.
Bahkan dirinya mengaku sampai saat ini kartu Program Keluarga Harapan (PKH) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak dipegang oleh pendamping. Namun, dipegang oleh KPM masing-masing.
"Ini dipegang sama saya," katanya.
Informasi yang dihimpun Poskota.co.id, Suryanih telah mendatangi Mapolres Metro Tangerang. Dari foto yang diterima Suryanih terlihat sedang berbincang dengan Satuan Reskrim.
Sementara itu Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kompol Abdul Rachim mengatakan pihaknya sudah melakukan wawancara terhadap penerima bansos.
"Sudah melakukan wawancara terhadap lima penerima bansos. Di Kelurahan Karang Tengah," jelasnya kepada Poskota.co.id.