ADVERTISEMENT

Bikin Geleng-geleng Kepala, Nikita Mirzani Beberkan Kronologi Terpaksa Karantina di Hotel dengan Harga Fantastis!

Kamis, 29 Juli 2021 16:22 WIB

Share
Nikita Mirzani dipaksa menjalani isoman di hotel mahal. (Instagram/ @nikitamirzanimawardi_172)
Nikita Mirzani dipaksa menjalani isoman di hotel mahal. (Instagram/ @nikitamirzanimawardi_172)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Nikita Mirzani sempat mengamuk di Instagram saat sedang menjalani karantina usai liburan dari Turki. Ia membeberkan kronologi dipaksa karantina di hotel dengan harga fantastis.

Artis kontroversial itu menyebut dirinya tak masalah dan memahami konsekuensi bahwa harus dikarantina. Namun yang disesalkan adalah pelayanan saat menjalani karantina di hotel yang disediakan. 

Ditemui awak media, Nikita Mirzani membeberkan kronologi terpaksa karantina di hotel dengan harga fantastis. 

Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Ibu tiga anak itu ditawari berbagai jenis hotel untuk karantina oleh pihak satuan tugas Covid-19. Mulanya Nikita Mirzani mengaku memilih hotel yang murah karena harus memesan enam kamar. 

"Ya hotel murah yang penting kita aman, bisa ngobrol, dan satu lantai. Akhirnya pesan hotel murah ternyata full," ujar Nikita Mirzani saat ditemui di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, baru-baru ini.

Dengan terpaksa, artis dengan citra seksi itupun tak memesan hotel bintang lima dengan harga fantastis, yakni Rp17,8 juta per kamar. Kelewat lelah, Nikita Mirzani sudah enggan berdebat dan mengiyakan permintaan tersebut. 

"Yaudah pesan lah hotel itu. Gua minta bisa gak satu kamar dua orang karena kita satu tim. Jadi Rp17,8 juta dikali tiga selama delapan hari," terangnya.

Menurutnya ada banyak kejanggalan yang terjadi untuk pemesanan hotel karantina. Dirinya semakin kesal saat ditodong biaya Rp22 juta ketika sampai di hotel.

"Pas sampai hotel harganya berubah jadi 22 juta. Itu saksinya yang dengar banyak. Gua bukan berantem ya, gua nanyain kok di Bandara 17 juta, kok di Hotel 22 juta. Karena gua capek ya gua bayar," cerita Niki.

"Disitu udah nunggu tim satgas buat pcr. Yaudah abis bayar ya kita tes. Besokannya hasilnya negatif," imbuhnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT