JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Masih banyaknya warga Gunung Sahari Utara (GSU) yang enggan di vaksin, Lurah GSU, Yanti Srihidayanti langsung turun gunung dengan melakukan jemput bola ke permukiman padat penduduk. Pihaknya pun memanfaatkan kendaraan dinas Kelurahan untuk membawa warga menjalani vaksinasi Covid-19.
Lurah GSU, Yanti Srihidayanti mengatakan bahwa di wilayah masih ada warga yang enggan melakukan vaksinasi. Berbagai alasan dikeluarkan warga untuk menghindari vaksinasi Covid - 19.
"Kita lakukan berbagai upaya agar warga mau di vaksin. Seperti ini saya langsung jemput mereka ke rumah warga langsung, akhirnya mereka mau setelah kita berikan pemahaman," ucap Yanti Kamis (29/7/2021).
Penjemputan warga yang hendak vaksin ini sudah dilakukan beberapa hari kemarin. Dalam setiap hari warga yang dijemput lebih dari 10 peserta yang dibawa dengan mobil dinas.
"Di dalam mobil kita protokol kesehatan juga. Hanya 5 warga saja yang bisa masuk dalam mobil dan gantian dijemput dan diantarnya," ucapnya
Sementara itu, Suprihatin (48) salah satu warga RW 02 mengaku sangat senang dengan adanya penjemputan warga yang hendak di vaksin. Dirinya sangat mendukung dengan adanya vaksinasi terlebih untuk memberikan kekuatan melawan Covid - 19.
"Seneng kita di jemput terus di antar lagi ke rumah. Kaget juga tadi tiba-tiba di jemput lurah terus naik mobil kendaraan dinas ke lokasi vaksin," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan seluruh jajaran Kapolda di setiap daerah untuk menjalin kerjasama dengan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) membentuk batalion vaksinasi untuk percepatan vaksinasi.
Salah satu langkah yang ditempuh ialah dengan menjalin sinergi bersama PP Muhammadiyah. Hal itu dikatakan Kapolri usai meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di kantor pusat Dakwah PP Muhammadiyah Jalan Menteng Raya, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (29/7/2021) pagi.
"Karena dengan kerjasama ini telah terlaksana 20 sampai 27 kegiatan di kurang lebih 20 wilayah yang tentunya ini sangat membantu dalam rangka mempercepat kegiatan vaksinasi," ungkapnya, Kamis (29/7/2021).
Listyo beralasan, adapun langkah itu dilakukan karena pertumbuhan angka kasus aktif harian nasional saat ini terbilang masih cukup tinggi.