Kepala Negara menegaskan, jangan sampai pengetahuan dan keterampilan mahasiswa itu justru tidak menyongsong masa depan.
Pengetahuan dan keterampilan yang hebat di masa kini bisa jadi sudah tidak dibutuhkan lagi dalam lima tahun atau sepuluh tahun ke depan.
Presiden Jokowi juga meminta perguruan tinggi yang usianya sudah tua untuk segera melakukan peremajaan diri, peremajaan kurikulum dan sistem pembelajaran, peremajaan manajemen dan perilaku, agar tetap tangguh dan kompetitif di dunia yang baru.
"Bagi perguruan tinggi yang masih muda, hal ini merupakan kesempatan emas karena tidak terbebani untuk membuang tradisi kerja masa lalu," Jokowi menerangkan.
Presiden berharap perguruan tinggi harus lebih progresif dalam membangun cara kerja baru untuk menyiapkan masa depan para mahasiswa kita, dan untuk menyiapkan Indonesia mendahului negara-negara lain. (Johara)