JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aparat kepolisian Polsek Duren Sawit masih kesulitan meringkus pelaku yang melakukan aksi penembakan dan pembacokan.
Hal itu terjadi lantaran polisi kesulitan mengungkap identitas pelaku yang membacok dan menembak pemuda dengan senjata jenis air softgun di sebuah warung kopi di sekitar Taman Malaka Selatan, Kelurahan Pondok Kelapa.
Panit Reskrim Polsek Duren Sawit, Ipda Tatan mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus penganiayaan yang terjadi pada Kamis (15/7) lalu.
"Korban dan saksi-saksi di lokasi kejadian sudah diperiksa. Dari keterangan korban dan saksi-saksi lain tidak ada yang kenal dengan pelaku," katanya, Rabu (28/7).
Dari keterangan korban yang diketahui bernama Johanes, 23, dirinya juga tidak mengenal kelompok pelaku beranggotakan enam orang tersebut.
Pasalnya, usai seorang wanita di warung kopi enggan memberikan nomor telepon, pelaku langsung menembakan air softgun dan membacok korban dengan celurit dan melukai punggung dan paha korban.
"Kita juga sudah cek ke TKP, tapi di sekitar lokasi tidak ada CCTV. Kita masih terus upayakan untuk mengungkap identitas pelaku. Kasusnya masih dalam proses penyelidikan," ujarnya.
Tatan menuturkan berdasar keterangan korban saat kejadian setidaknya ada dua pelaku melakukan penganiayaan, satu melakukan penembakan menggunakan air softgun dan satu dengan celurit.
Dan usai membuat korban terluka, keenam pelaku yang menggunakan tiga sepeda motor langsung melarikan diri.
"Kita masih upayakan untuk ungkapnya pelakunya, mohon supportnya," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pemuda menjadi korban pembacokan dan ditembak airsoft di sebuah warung kopi di sekitar Taman Malaka Selatan, Kelurahan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (15/7) lalu.