ANGKA kematian pasien Covid-19 masih tergolong tinggi. Bahkan, melonjak hingga 2.069 pasien yang meninggal pada Selasa (27/07/2021), total seluruh Indonesia menjadi 86.835 orang. Sehari sebelumnya, Senin (26/07/2021) pasien Covid yang meninggal dunia sebanyak 1.487 orang.
Banyak faktor yang menjadi penyebab tingginya angka kematian pasien yang tertular virus corona.
Hasil evaluasi menyebutkan sedikitnya terdapat 3 faktor yang perlu menjadi perhatian. Pertama, kapasitas rumah sakit rujukan yang sudah penuh sehingga pelayanan tidak bisa segera dilakukan. Kedua, ketika pasien datang ke rumah sakit saturasinya sudah buruk. Ketiga, pasien yang sedang isolasi mandiri kurang dapat terpantau tim kesehatan.
Jika ditelusuri lebih jauh, ini bisa terjadi akibat melonjaknya kasus positif sehingga ruang perawatan di rumah sakit menjadi penuh, bahkan beberapa rumah sakit di sejumlah daerah sudah full kapasitas.
Melonjaknya kasus juga berpengaruh kepada kecepatan pelayanan akibat terbatasnya tenaga kesehatan, penyediaan obat – obatan, lebih – lebih tabung oksigen.
Aspek lain yang wajib menjadi perhatian adalah temuan lapangan yang menyebutkan bahwa rata – rata pasien yang meninggal menderita komorbid atau belum divaksin.
Keterbatasan fasilitas kesehatan adalah situasi yang sulit dihindari selagi masih melonjaknya penambahan kasus positif, masih meningkatnya pasien baru Covid-19.
Sementara untuk penderita komorbid dan warga yang belum divaksin, bisa dicegah dengan lebih meningkatkan daya imunitas. Caranya lebih melindungi diri dengan lebih meningkatkan disiplin protokol kesehatan.
Yang pasti intervensi harus dilakukan untuk segera mengurangi kasus kematian. Pemerintah pusat dan daerah dengan menyediakan fasilitas kesehatan secara maksimal. Di antaranya memperbanyak ruang perawatan bagi pasien baru baik di rumah sakit rujukan maupun pusat – pusat isolasi mandiri.
Dengan kian banyaknya pusat isolasi mandiri, maka pasien dapat terpantau kesehatannya dengan baik. Jika terjadi kondisi memburuk dapat segera diambil tindakan secara medis untuk menangani pasien.
Selama ini, tak sedikit pasien yang sedang isolasi mandiri ( isoman) tidak tertolong karena kurang terpantau secara medis ketika situasi memburuk.Ini dapat dipahami karena pihak keluarga yang mendampingi tidak memahami secara teknis dan medis perawatan bagi pasien Covid.