Orang yang Pernah Positif Covid-19 Kabarnya Punya Imunitas Lebih Bagus Dibanding yang Sudah Divaksin? Cek Faktanya

Rabu 28 Jul 2021, 19:30 WIB
Bedanya batuk biasa dengan batuk gejala Covid-19 (pixabay/nastya_gepp)

Bedanya batuk biasa dengan batuk gejala Covid-19 (pixabay/nastya_gepp)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Beredar kabar orang yang pernah positif Covid-19 kabarnya punya imunitas lebih bagus dibandingkan yang sudah divaksin.

Kabar tersebut disampaikan oleh akun Twitter @AllisonPearson, yang mengklaim bahwa orang yang pernah terinfeksi Covid-19 akan memiliki imunitas tubuh lebih baik ketimbang orang yang sudah vaksin 2 dosis.

Akun itu juga melampirkan bukti klaimnya dengan menunjukkan sebuah laporan berbentuk artikel, yang diterbitkan resmi oleh badan statistik nasional Inggris.

Lantas benarkah klaim akun tersebut?

Menurut pantauan poskota.co.id, klaim @AllisonPearson adalah hoaks, menurut keterangan Laporan resmi oleh badan statistik nasional yang dijadikan bukti atas klaimnya, sama sekali tidak membuat perbandingan, mana yang lebih kebal, antara orang yang divaksin dengan orang yang pernah terinfeksi Covid-19.

Adapun poin utama yang disampaikan dalam laporan tersebut menunjukkan, orang yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 jarang yang terinfeksi untuk kedua kalinya. Laporan tersebut tidak membahas sama sekali pelaporan infeksi Covid-19 dari orang sudah vaksin.

Untuk diketahui, orang-orang yang sembuh dari Covid-19 memiliki antibodi alami yang mampu mengenali dan melawan virus Corona.

Namun belum diketahui sampai kapan antibodi tersebut akan dapat melindungi tubuh dari virus Corona. Ada yang mengatakan 6-8 bulan.

Namun perlu penelitian lebih lanjut, yang pasti ada kemungkinan bahwa orang yang pernah terinfeksi Covid-19 akan bisa terinfeksi kembali. Maka dari itu, penyintas Covid-19 juga perlu divaksin.

Seorang ahli virologi, Sabra Klein, Ph.D saat diinterview dan diliput di situs kampus kesehatan masyarakat, John Hopkins, menjelaskan bahwa seorang yang pernah terinfeksi Covid-19 memiliki antibodi yang bertahan hanya 6-8 bulan dan lama kelamaan akan lemah kembali, sedangkan orang yang divaksin akan mendapat imunitas yang lebih kuat dan bertahan lama, yakni setahun bahkan lebih lama lagi.

Berdasarkan data yang ada, dapat disimpulkan bahwa klaim @AllisonPearson adalah tidak benar dan termasuk kategori konten yang menyesatkan. (cr09)

Berita Terkait

News Update