Mau Gugurkan Kandungan Malah 'Disepuh' Sekalian

Rabu 28 Jul 2021, 08:51 WIB
Mau Gugurkan Kandungan Malah 'Disepuh' Sekalian. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

Mau Gugurkan Kandungan Malah 'Disepuh' Sekalian. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

KASIHAN benar nasib ABG Suryanti, 16, dari Magelang (Jateng) ini. Dia berobat ke dukun Dulkenthu, 44 di Kebumen, agar kandungannya usia 4 bulan digugurkan. Yang terjadi, dengan alasan terapi pengobatan, Suryanti malah “disepuh” sekalian, alias dinodai secara paksa. Pamong setempat kemudian melapor ke polisi.

Yang namanya dukun, kalau tidak cabul rasanya kok kurang afdol ya? Soalnya kebanyakan dukun asal ketemu pasien cantik targetnya lalu ke selangkangan melulu. Dalam berbagai berita jaman Orde Baru, era reformasi sampai jaman internet pola dukun mengobati pasian wanita selalu begitu. Dengan alasan terapi, lama-lama pasien digaulinya dan kemudian jadi urusan polisi.

Nasib malang ini dialami Suryanti akibat pacaran yang kebablasan. Mestinya pacaran itu cukup jalan bareng, makan bareng. Lha kok ini pakai tidur bareng segala. Padahal namanya orang pacaran sampai tidur bareng, pastilah setan langsung jadi sponsor program mesum perdana. Ternyata “mbelah duren” yang belum waktunya itu mengasyikkan juga, sehingga Suryanti dan kekasihnya selalu mengulangi pada kesempatan lain.

Sialnya, kegiatan mbelah duren berkelanjutan itu menghasilkan janin di perut Suryanti, akibat senyawa kepala putik dan benangsari. Kalau buah mangga, tunggu beberapa minggu sudah bisa dipetik. Lha kalau “buah” dalam perut anak sigadis, tentu saja bikin orangtuanya kelimpungan. Padahal setelah Suryanti hamil, cowoknya kabur tak ketahuan rimbanya.

Lantaran tersangkanya tak bisa ditemukan untuk dilandrad di KUA, orangtua Suryanti tak punya solusi kecuali menggugurkan kandungan itu agar tak mempermalukan orangtua berikut jajarannnya. Bila digugurkan secara konvensional, resikonya lumayan berat. Kalau gagal, orangtua si janin bisa terancan jiwanya. Mau dilahirkan lewat kuping seperti Adipati Karno dalam cerita wayang, Suryanti bukanlah Dewi Kunthi yang dikencani dewa celamitan, Betara Surya.

Maka ketika terbetik kabar bahwa di Karangsambung Kebumen ada dukun canggih Mbah Dulkenthu, orangtua Suryanti sangat tertarik. Soalnya, dukun itu konon bisa transver janin ke perut orang lain, mirip orang transver uang di ATM. Malah ini lebih praktis, tak perlu pakai pin 6 digit segala. Kalaupun ada “pin”-nya, cukup komat-kamit dari mulut Mbah Dulkenthu dan janin pun wes hewes hewes......bablas bayine!

Dari rumahnya di Kajoran Magelang, Suryanti diantar ke Kebumen dan ditinggal barang beberapa hari untuk terapi pengobatan. Kata si dukun, seminggu kemudian Suryanti sudah bisa diambil dalam kondisi perut rata dan dalam kondisi gadis lagi, asli perawan masih buntelan plastik. “Pokoke mangke sedaya pinanggih wilujeng (pokoknha nanti semua selamat),” kata dukun Dulkenthu memberi garansi.

Dalam terapi pengobatan Mbah Dulkenthu, ternyata Suryanti harus pula telanjang dan kemudian digauli bak suami istri. Alasannya ini cara praktis ekonomis untuk mendorong si janin keluar secara misterius tanpa melalui persalinan biasa. “Sudah paham ta ndhuk? Mari, garapan kita mulai. Mbah semelah......” kata Mbah Dulkenthu mulai dengan ritualnya.

Praktek yang dilakukan oleh dukun Dulkenthu, jika menurut kepercayaan orang Jawa, tak lain tak bukan hanyalah “nyepuh” alias menyetubuhi bini ketika janin sudah berusaia 3-4 bulan. Konon katanya agas si bayi nanti tetap akas, dan rosa-rosa seperti Mbah Marijan. Paling tidak seperti bayi wayang Bambang Tetuka ketika dimasukkan ke kawah Candradimuka, menjadi bayi sakti berotot kawat bertulang besi, keringat wedang kopi.

Ternyata cara tranver janin ala Mbah Dulkenthu terlalu kasar, sehingga Suryanti merintih-rintih kesakitan. Kejadian itu terdengar oleh seorang pamong desa yang sedang lewat samping rumah mbah dukun. Ketika dintip, busyet dah...... Pak pamong itu segera lapor ke Polsek Karangsambung dan Mbah Dulkenthu ditangkap tanpa perlawanan.

Cucuk tenan, ditangkap polisi setelah entuk-entukan. (GTS)

Berita Terkait

News Update