JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - India sedang digegerkan dengan penyakit Jamur Hitam (mukormikosis).
Kabarnya sudah ada 45.000 kasus jamur hitam mematikan yang ditemukan, tentu ini sangat memprihatinkan
Tentu ini sangat meresahkan terlebih lagi pandemi Covid-19 hingga kini belum juga usai dari muka bumi.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban menerangkan, jamur hitam tidak seperti jamur yang biasa dimakan.
"Jamur hitam ini bukan seperti jamur merang. Ini adalah jamur yang sangat halus wujudnya dan hanya kelihatan oleh mikroskop. Jamur hitam ini ada di mana-mana, misal di tanah dan di bahan organik seperti daun," ujarnya, dikutip poskota.co.id dari Twitternya.
Salah satu penyebab infeksi jamur hitam yang mematikan itu adalah penggunaan jangka panjang obat steroid.
Untuk diketahui, dalam proses pemulihan covid-19, pasien pasti mengonsumsi sejumlah obat yang mengandung steroid.
Dikarenakan penggunaannya jangka panjang, ini yang kemudian memicu jamur hitam muncul di organ dalam tubuh.
Prof tersebut melanjutkan, apakah artinya orang dengan lupus, HIV/AIDS, diabetes, dan kanker mudah terinfeksi jamur?
Jawabannya iya. Sebab, jamur menyerang orang yang kekebalan tubuhnya rendah.
Yang semakin membuat resah adalah jamur hitam ternyata sudah memasuki Indonesia, meski kasusnya tidak banyak.
Salah satu gejala yang sering terjadi yaitu infeksi terjadi pada rongga sinus, dapat menyebar hingga ke otak.
1. Wajah bengkak pada satu sisi.
2. Sakit kepala.
3. Hidung tersumbat.
4. Demam
5. Kelainan berwarna hitam (black eschar) pada hidung atau mulut bagian atas. (cr09)