POSKOTA.CO.ID - Mengemudi pada kondisi malam hari memang menyenangkan dikarenakan kondisi jalan yang cenderung lebih lenggang, terutama di atas pukul 22.00 hingga dini hari.
Namun, pengendara tetap harus berhati-hati agar selamat sampai tujuan, keamanan saat berkendara harus tetap dipersiapkan semenjak dini.
Sebagian driver menganggap mengemudi pada malam jauh lebih rileks dengan kondisi sekitar jalan yang relatif sepi serta minus sinar matahari membuat mengemudi malam hari menjadi pilihan.
Secara biologis, malam hari merupakan waktu tepat untuk beristirahat karena pada dasarnya manusia tergolong mahluk yang hidup pada siang hari (daytime).
Mengemudi malam hari bisa menjadi hidden killer bila tidak bisa mengantisipasi dengan tepat dan benar.
Contohnya, saat berpapasan dengan kendaraan yang mengaktifkan lampu jauh (high beam) di depannya, pandangan pengemudi langsung merespons negatif.
Seketika pandangan gelap dan kabur, kondisi buta sementara akan menyerang (blind temporary) pengemudi.
Butuh waktu bagi mata untuk kembali ke pandangan normal, inilah yang terjadi saat pandangan terkena sorot lampu jauh (high beam) dari kendaraan yang berlawanan.
Jelas, kondisi berkendara terutama di jalan yang minim penerangan jalan penuh risiko.
Oleh karena itu, meminimalkan kondisi tersebut di jalan menjadi opsi yang tidak bisa ditawar-tawar.
Pengemudi dituntut konsentrasi tinggi dan tetap di jalur yang aman, kondisi fisik prima serta refleks gerak tubuh mesti dalam kondisi baik untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.
