JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pandemi Covid-19 saat ini masih terus berlangsung untuk menekan laju kasus Covid-19.
Kondisi pandemi Covid-19 Indonesia hingga saat ini masih memprihatinkan, pemerintah terus berupaya untuk menekan Covid-19, salah satunya dengan menerapkan PPKM.
Pada Senin (26/7/2021) Indonesia mendapatkan penambahan 28.228 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 3.194.733 orang.
Angka tersebut sangat meresahkan, untuk pasien Covid-19 meski sudah sembuh, ternyata para penyintas Covid-19 masih dihantui dengan berbagai risiko kesehatan lain.
Efek dari Covid-19 dikenal menyebabkan kerusakan pada sejumlah organ tubuh.
Informasi yang tersebar juga menyebut jika efek yang parah dari virus corona menyebabkan paru-paru penyintas Covid-19 lebih parah dari para perokok jangka panjang.
Namun mereka meyakini bahwa kerusakan tersebut tidak dapat terjadi pada seluruh kasus Covid-19.
Tidak semua paru-paru dari orang yang pulih Covid-19 dapat lebih buruk seperti kabar yang tersebar.
"Paru-paru pasien Covid-19 yang parah akan lebih buruk dari pada paru-paru perokok. Tapi pada kasus ringan, kemungkinan tidak." ujar Dr. Panagis Galiatsatos di Johns Hopkins School of Medicine.
Untuk membuktikan hal tersebut keduanya melakukan identifikasi melalui hasil pencitraan x-ray pada paru-paru orang yang sehat, paru-paru pasien covid-19 dan paru-paru perokok aktif.
Dari ketiga hasil x-ray tersebut mereka meyakini bahwa pada paru-paru pasien Covid-19 mempunya tingkat kerusakan paling tinggi. Gambar X-ray tersebut memaparkan adanya peradangan dan infeksi yang aktif dalam paru-paru.
Di sisi lain, kabarnya perokok rentan terinfeksi Covid-19, saat merokok, tangan akan lebih sering bersentuhan dengan bibir.
Ini dapat meningkatkan risiko terjadinya perpindahan virus dari tangan ke mulut, apalagi jika tangan tidak sering-sering dicuci.
Ditambah lagi, paparan asap dari rokok tembakau maupun aerosol dari rokok elektrik dapat melemahkan saluran pernapasan dan mengurangi kemampuan sistem imun tubuh dalam melawan kuman, termasuk virus Corona. Hal ini membuat perokok lebih mudah mengalami infeksi. (cr09)