Terungkap! Beredar Isu Orang yang Sakit Selalu ‘Dicovidkan’ ? Dokter Ini Ungkap Faktanya

Senin 26 Jul 2021, 13:25 WIB
Orang yang sakit selalu ‘Dicovidkan’ (pixabay/coyot)

Orang yang sakit selalu ‘Dicovidkan’ (pixabay/coyot)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Beredar kabar jika orang yang sakit di tengah pandemi corona ini maka akan disebut tepapar Covid-19.

Hal itu memiliki istilah 'dicovidkan', jadi banyak kabar yang beredar kini seseorang yang sakit ringan jika di tes maka akan positif Covid-19.

Terkait hal itu, dokter RA Adaninggar,dr,SpPD mencoba meluruskan dan mengklarifikasi mengenai istilah dicovidkan, melalui Instagramnya, pada Jumat (23/7/2021)

"Sy di sini akan menjelaskan dari sisi ilmu kedokteran dan medis karena dari ilmu kami, tidak ada yang namanya “Dicovidkan”, yang ada adalah diagnosis banding di mana pada era pandemi sekarang Covid harus masuk sebagai salah satu kemungkinan diagnosis penyakit infeksi" tulisnya.

Menurutnya, gejala Covid-19 tidak ada yang spesifik. Artinya sangat tipis perbedaannya dengan penyakit lain.

“Gejala Covid-19 tidak ada yang spesifik, sebagian besar merupakan kumpulan gejala flu. Gejala flu di era pandemi, salah satu kemungkinan diagnosis adalah Covid-19,” ujar dr Adaninggar, yang diunggah pada Kamis (22/7/2021).

Dokter spesialis penyakit dalam itu menyebutkan bahwa diagnosis yang diambil oleh seorang dokter itu berdasarkan dua patokan.

Pertama, terkait dengan penggalian riwayat penyakit dan riwayat kontak erat. Kedua adalah pemeriksaan penunjang.

“Kadang infeksi Covid bisa terjadi pada orang-orang yang sudah memiliki penyakit kronis sebelumnya,” ujarnya.

dr Adaninggar juga menyebut, penyakit kronis ini tidak akan mengalami perburukan bila tidak terkena kondisi akut salah satunya infeksi.

“TIDAK AKAN DIDIAGNOSIS COVID,” tegasnya.

Di sisi lain ia pun menyebut jika hasil tes negatif tidak serta merta bisa digunakan untuk menyingkirkan diagnosis Covid karena ada tingkat akurasi alat sehingga bila terjadi pada orang-orang yang bergejala atau kontak erat,

Interpretasi hasil negatif harus sangat hati-hati dan dibutuhkan langkah-langkah berikutnya untuk meningkatkan sensitivitas diagnosis. (cr09)

News Update