ADVERTISEMENT

Sempat Heboh Pasien Covid-19 Dianiaya, Puan Maharani Sesalkan Kekerasan Antar Warga dalam Proses Penanganan Pandemi Covid-19

Minggu, 25 Juli 2021 18:54 WIB

Share
Ketua DPR Puan Maharani. (dok pribadi)
Ketua DPR Puan Maharani. (dok pribadi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Baru-baru ini sempat terjadi aksi kekerasan di tengah masyarakat  terkait proses penanganan pandemi Covid-19. Dimana seorang pasien Covid-19 mengalami penganiayaan hingga dikucilkan di lingkungannya

"Segala bentuk tindakan kekerasan terhadap sesama warga masyarakat tidak bisa dibenarkan atas alasan apapun juga," Ketua DPR RI Puan Maharani, Minggu (25/7/2021).

Puan mengimbau agar masyarakat menggunakan cara-cara persuasif kepada pasien Covid-19 di lingkungannya, yang dinilai melanggar protokol kesehataan saat isolasi mandiri.

"Covid-19 ini yang kita musuhi adalah penyakitnya, virusnya, bukan orangnya. Pasien Covid-19 dikucilkan saja tidak boleh, apalagi mendapat kekerasan," tegas alumnus Universitas Indonesia ini.

Untuk mencegah kekerasan serupa terulang di tengah masyarakat, Puan juga meminta agar aparat pemerintah daerah dan kepolisian setempat terus memantau kondisi wilayahnya, terlebih jika masuk zona PPKM Level 4.

"Aparat di lapangan harus sedini mungkin mencegah terjadinya kekerasan antarsesama warga masyarakat. Covid-19 ini sudah cukup banyak memakan korban, jadi jangan sampai ada warga yang menjadi korban karena kekerasan di tengah pandemi ini," ucapnya.

Di sisi lain, pemerintah daerah setempat harus memfasilitasi warga pasien Covid-19 dengan tempat-tempat isolasi, sehingga penularan virus bisa terlokasir.

"Pastikan warga pasien Covid-19 di tempat isolasi itu makannya cukup, obat dan vitaminnya cukup, dan dipantau terus perkembangnya. Toh anggaran daerah tersedia untuk penanggulangan Covid-19, pakai itu agar masyarakat merasakan negara hadir di tengah kondisi sulit ini," ujarnya.

Puan  menyerukan gotong royong dan solidaritas sesama anak bangsa dalam menghadapi pandemi Covid-19, sebagaimana yang sudah terjadi di sejumlah daerah selama ini. Tindakan kekerasan bukanlah ciri bangsa kita.

"Kita ini bangsa yang welas asih, penuh kasih sayang. Welas asih kita tidak boleh sekecil virus yang kita kawan, tetapi harus sebesar harapan sesama saudara kita, tetangga kita, yang butuh pertolongan dan kesembuhan," tutup Puan. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT