Selama tinggal di Baduy, Fatma dan Nona sendiri banyak menjalani aktivitas yang tidak biasa dijalani di kota Jakarta.
Bahkan, Nona yang saat itu sudah dekat seorang pria yang tidak lain merupakan warga Adat Baduy itu sempat menjelajah dan melihat berbagai Landscape Kabupaten Lebak, termasuk Curug Sata.
Terlihat jelas keindahan Curug Sata pada film yang berdurasi hampir 2 jam itu.
Film itu sendiri diketahui telah mendapatkan dua penghargaan pada Festival Film Bandung (FFB) 2019 yang digelar di Parahiyangan Convention, Bandung, tahun 2019 lalu.
Perhargaan tersebut didapatkan lantaran film 'Ambu' dinilai telah sukses menyampaikan ragam kebudayaan yang ada di Kabupaten Lebak, khususnya di wilayah suku adat Baduy.
Hal tersebut terbukti dengan dua penghargaan yang berhasil diperoleh yakni penghargaan pada kategori film yang bermuatan kearifan lokal dan kategori Pemeran Pembantu Wanita Terpuji yang diperankan oleh Endita Wisiono.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lebak, Imam Rismahayadin menuturkan, dengan terangkatnya lanscape mengenai ragam kebudayaan di Baduy dan berbagai objek wisata di Kabupaten Lebak dalam Film itu diharapkan dapat lebih memperkenalkan ragam kekayaan alam di Kabupaten Lebak kepada masyarakat luas.
"Kabupaten Lebak sendiri kaya akan potensi alam, dan budayanya. Semoga dengan terangkatnya Budaya Baduy dalam film tersebut dapat membuat orang luar penasaran dan langsung dapat ke Kabupaten Lebak. Sehingga kunjungan wisatawan pun dapat meningkat," tuturnya, Minggu (25/7/2021).
Dirinya pun optimis, seluruh potensi itu dapat tergarap dan dapat menjadikan Kabupaten Lebak sebagai Destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal, sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Lebak. (kontributor banten/yusuf permana)