Ketua Satgas dan Panglima TNI Meninjau Pusat Isolasi Terpadu Wisma Atlet Jarak Harupat Bandung

Sabtu 24 Jul 2021, 22:13 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Ketua Satgas Covid-19 Ganip Warsito saat tinjau Wisma Atlet Jarak Harupat. (foto: Satgas)

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Ketua Satgas Covid-19 Ganip Warsito saat tinjau Wisma Atlet Jarak Harupat. (foto: Satgas)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Ketua Satgas Covid-19), Letjen TNI Ganip Warsito bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau Pusat Isolasi Terpadu untuk pasien Covid-19, di Wisma Atlet Jarak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/07/2021) sore.

Tinjauan tersebut dilakukan untuk memastikan fasilitas, tenaga medis dan non-medis, juga kondisi ruangan sudah siap untuk mulai menerima warga yang dinyatakan positif Covid-19.

Pusat Isolasi Terpadu ini nantinya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG), agar proses isolasi lebih terpantau.

Pusat isolasi terpadu Wisma Atlet Jalak Harupat memiliki 44 kamar yang diperuntukkan bagi 80 pasien. 12 kamar berada di lantai 1, dan masing-masing 16 kamar di lantai 2 dan 3. Satu kamar terdiri dari 2 ruang tidur, ruang tamu, dan dapur.

Ganip Warsito yang juga menjabat sebagai Kepala BNPB mengingatkan masyarakat untuk selalu menaati protokol kesehatan.

Ia protokol kesehatan adalah hulu untuk menekan kenaikan angka kasus Covid-19 di Indonesia. Tetap jaga protokol kesehatan ya, jaga jarak dijaga selalu," kata Ganip disela-sela tinjauannya.

Panglima TNI mengatakan, saat ini kasus aktif di Indonesia masih cukup tinggi. Oleh sebab itu, dia mengingatkan seluruh komponen bangsa harus bekerja bersama-sama secara serius untuk menangani pandemi Covid-19.

Ia mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Bandung terhadap kesiapan fasilitas isolasi terpadu ini.

Sedangkan Bupati Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna, pengoperasian pusat isolasi terpadu ini hanya tinggal menunggu kesiapan dari para personil. 

"Setelah ini kami akan menginventaris dari sisi SDM untuk kita lihat ketersedian dan kesiapannya. Kalau sudah rampung, insyaallah bisa langsung beroperasi secepatnya" jelas Dadang.

Dadang menyebutkan, saat ini kebutuhan tenaga kesehatan untuk isolasi terpadu di Wisma Atlet Jalak Harupat adalah 8 dokter, 16 perawat, 2 sanitarian, 2 nutrisianis, dan 2 Ahli Teknologi Laboratrium Medis (ATLM).

Berita Terkait
News Update