CIRACAS, POSKOTA.CO.ID - Satu keluarga manusia gerobak ini awalnya ketakutan saat belasan petugas kepolisian dari Polsek Ciracas dan kelurahan, menghentikan mereka di Jalan Raya Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (23/7) malam.
Namun ketakutan mereka pun akhirnya membuahkan senyum setelah paket bantuan diberikan kepadanya.
Inilah yang dialami Seno, 45, bersama kedua anak perempuannya yang menghabiskan kesehariannya tinggal di dalam gerobak.
Ia bersyukur, atas perhatian yang diberikan di tengah sulitnya menjalani hidup.
"Alhamdulillah ini rejeki, cuma tadi saya awalnya takut, kirain saya mau di razia, eh nggak tahunya dapat bantuan," katanya, Jumat (23/7) malam.
Dikatakan Seno, ia memang terpaksa menghabiskan keseharian bersama kedua anaknya di gerobak setelah sang istri meninggal dan ia sudah tak lagi bekerja.
Sulitnya mendapatkan uang yang membuat ia dan kedua anaknya harus pintar-pintar mencari uang, untuk membayar kontrakan dan makan sehari-hari.
"Nggak punya apa-apa lagi, makanya sekarang kerjannya cari botol bekas, biar bisa dijual untuk beli makan," ujarnya.
Seno mengaku sangat bersyukur dengan bantuan yang diberikan pihak kepolisian kepada keluarganya.
Karena selain paket beras, sang anak juga mendapatkan uang jajan untuk makan besok.
"Alhamdulillah besok makan nggak bingung lagi. Terima kasih bantuan yang diberikan sangat berarti dan bisa menyambung hidup untuk sepekan kedepan," tuturnya.
Terkait hal itu, Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan, aksi yang dilakukan merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat.
Saat diberlakukannya PPKM Darurat yang berlangsung hingga 25 Juli mendatang, pihaknya mencoba meringankan beban masyarakat.
"Mudah-mudahan bantuan yang diberikan bisa bermanfaat untuk masyarakat di tengah Pandemi Covid-19," ujarnya.
Menurut Jupriono, selain memberikan bantuan, pihaknya juga terus menghimbau kepada pedagang kaki lima untuk bisa menahan diri.
Di mana, saat pemberlakukan PPKM Darurat ini, mereka diminta untuk menutup dagangan mereka hingga pukul 21.00 WIB.
Dan pihaknya mencoba membantu pedagang dengan memberikan paket sembako.
"Jadi bila dagangannya tak habis, tapi di rumah sudah punya pegangan beras untuk makan," tuturnya.
Pihaknya sendiri, kata Jupriono, akan terus menggelar razia skala besar hingga 25 Juli mendatang dengan meminta pedagang tutup lebih awal.
Hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tak semakin meluas dan membuat banyak masyarakat terkapar.
"Mari kita sama-sama disipilin terlebih dahulu untuk menurunkan dan bahkan menghilangkan virus Corona," tukasnya. (Ifand)