POSKOTA.CO.ID – Sebagai salah satu produsen kendaraan listrik terbesar di dunia Tesla akhirnya membuka diri untuk melakukan penjualan terhadap jaringan Supercharger dalam memenuhi pengusian daya mobil listrik dunia.
Hal ini disampaikan oleh CEO Tesla, Elon Musk, kami akan membuka jaringan Supercharger yang luas untuk kendaraan listrik lainnya akhir tahun ini.
Dengan demikian electric vehicle (EV) non Tesla akan dapat melakukan pengisian daya di stasiun pengisian cepat tersebut.
Saat ini perusahaan kendaraan listrik yang berbasis di Palo Alto memiliki dan telah mengoperasikan lebih dari 25.000 Supercharger secara global.
Adapun negara yang telah memiliki stasiun ini antara lain Amerika Utara, Eropa, Asia, dan bahkan Lingkaran Arktik.
Setiap stasiun rata-rata memiliki sekitar 10 port Supercharger, meskipun ada beberapa yang memiliki lebih dari 10 port pengisian.
Sedangkan untuk wilayah Asia, Tesla telah membangun sebanyak 72 stasiun Supercharger di Shanghai pada akhir 2020 dan ini menjadi yang terbesar di dunia saat ini.
“Kami membuat konektor pengisian daya ini karena tidak ada standar akan jarak setiap stasiun yang akan mengakomodir kebutuhan pemilik dalam berkendara jarak jauh,” ungkap Musk.
Jika project dari Tesla ini terealisasi, maka mobil EV non Tesla haruslah memiliki konektor agar dapat menggunakan fasiltas tersebut.
Saat ini, sebagian besar konektor EV menggunakan model CCS Combo 1, konektor yang mendukung pengisian daya AC dan DC melalui port yang sama menggunakan saluran masuk pengisian daya SAE J1772.
Selain itu jenis konektor yang digunakan oleh produsen mobil Jepang dengan model CHAdeMO, yang membutuhkan port terpisah untuk pengisian daya AC.
Stasiun Supercharger dari Tesla merupakan stasiun pengisian daya yang memanfaatkan sumber energy matahari atau menggunakan stasiun solar panel.
Dengan demikian stasiun ini akan menjadi stasiun pengisian indipenden yang tidak tergantung pada suplay daya dari pihak lain.