Polisi Periksa 12 Saksi Terkait Kebakaran Gedung BPOM di Jalan Percetakan Negara Johar Baru

Jumat 23 Jul 2021, 15:21 WIB
Petugas Gulkarmat tengah memadamkan api  Gedung F Barat BPOM lantai dasar. (Dok.Gulkarmat)

Petugas Gulkarmat tengah memadamkan api Gedung F Barat BPOM lantai dasar. (Dok.Gulkarmat)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Polres Metro Jakarta Pusat melakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada saksi tambahan dari petugas keamanan dan pegawai BPOM terkait peristiwa kebakaran di Gedung BPOM, Jalan Percetakan Negara, Johar Baru, Jakarta Pusat yang terjadi pada Minggu (18/7/2021) malam.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakpus Kompol Wisnu Wardhana mengatakan sejauh ini sudah ada 12 orang yang diperiksa polisi sebagai saksi atas insiden kebakaran Kantor BPOM di Johar Baru itu.

"Sejauh ini sudah ada 12 saksi kita periksa, dari 'security' BPOM, dan pegawai BPOM. Saksi adalah yang kita anggap mengetahui kejadian tersebut," kata Kompol Wisnu saat dikonfirmasi Jum'at (23/07/2021).

Wisnu menjelaskan bahwa pihaknya masih terus melakukan pengembangan berdasarkan keterangan para saksi guna mengetahui penyebab kebakaran.

Sebelumnya, insiden kebakaran di Gedung BPOM diselidiki oleh tingkat Polsek Johar Baru, Jakarta Pusat dengan pemeriksaan lima orang saksi.

Kelima orang saksi awal tersebut ialah pegawai kontraktor instalasi listrik, mengingat kebakaran terjadi saat proses perbaikan panel listrik dilakukan.

Kemudian, kasus kebakaran Gedung BPOM dilimpahkan ke jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Pusat.

Wisnu memaparkan bahwa berdasarkan hasil temuan sementara, ruangan yang terbakar merupakan lokasi standardisasi obat dan prekursor zat adiktif yang berada di lantai 1 Gedung BPOM.

"Yang jelas barang-barang yang terbakar merupakan arsip-arsip dan berupa unit komputer. Ruangan itu merupakan ruang standarisasi narkotik, prekursor zat adiktif," kata dia.

Polisi juga masih menunggu hasil dari penyelidikan Tim Laboratorium Forensik di lokasi kebakaran.

"Dugaan masih kita tunggu hasil dari Labfor," kata Wisnu. (cr-05)

Berita Terkait
News Update