Nekat Banget! Kabarnya Singapura jadi Negara Pertama yang Berani Autopsi Jenazah Covid-19? Cek Faktanya di Sini

Jumat 23 Jul 2021, 18:00 WIB
Jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU Padurenan, Mustika Jaya, Bantargebang, Kota Bekasi, Minggu, 4 Juli 2021. (Foto/cr02)

Jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU Padurenan, Mustika Jaya, Bantargebang, Kota Bekasi, Minggu, 4 Juli 2021. (Foto/cr02)

SINGAPURA, POSKOTA.CO.ID - Beredar kabar jika Singapura menjadi negara pertama yang nekat autopsi Jenazah Covid-19.

Hal itu diinformasikan oleh akun Facebook Nexcy Chank, berbentuk sebuah narasi yang cukup panjang.

Bahkan kabarnya Singapura juga menyebut bahwa Covid-19 bukanlah virus melainkan bakteri yang terpapar radiasi.

Tentu saja narasi tersebut membuat warganet di media sosial Facebook terkejut bahkan tak jarang ada yang bergidik ngeri.

Berikut adalah isi narasinya:

“Singapura menjadi negara pertama di dunia yang melakukan otopsi (post-mortem) pada jenazah Covid-19. Setelah penyelidikan menyeluruh, ditemukan bahwa Covid-19 tidak ada sebagai virus, tetapi bakteri yang terpapar radiasi dan mengentalkan darah hingga menyebabkan kematian manusia.

Telah ditemukan penyakit Covid-19 menyebabkan penggumpalan darah yang dapat menyebabkan darah manusia menggumpal dan menyebabkan darah vena menggumpal, sehingga membuat orang sulit bernafas karena otak, jantung, dan paru-paru tidak bisa mendapatkan oksigen sehingga menyebabkan orang meninggal dunia. segera.

Untuk mengetahui penyebab kekurangan energi pernapasan, dokter di Singapura tidak mengikuti prosedur WHO, tetapi melakukan otopsi untuk COVID-19. Dokter membuka lengan, kaki, dan bagian tubuh lainnya setelah pemeriksaan cermat dan menemukan bahwa pembuluh darah melebar dan dipenuhi gumpalan darah, menghalangi aliran darah dan mengurangi aliran oksigen.

Di dalam tubuh, dapat menyebabkan kematian pasien. Mengetahui penelitian ini, Kementerian Kesehatan Singapura langsung mengubah rencana pengobatan Covid-19 dan mengonsumsi aspirin untuk pasien positifnya. Saya mulai mengonsumsi 100 mg dan Imromac. Hasilnya, pasien mulai pulih dan kesehatannya mulai membaik. Kementerian Kesehatan Singapura mengevakuasi lebih dari 14.000 pasien dalam satu hari dan memulangkan mereka," tulis narasi

Lantas benarkah narasi tersebut? dikutip poskota.co.id dari turnbackhoax.id, kabar tersebut sudah pernah muncul berulang kali dan dimodifikasi sejak bulan Februari 2021 yang sebelumnya menggunakan nama negara lain yaitu Italia dan Rusia.

Berdasarkan klarifikasi dalam bahasa Inggris dari akun Facebook resmi Kementerian Kesehatan Singapura yang menyatakan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar, berikut terjemahan dari klarifikasi tersebut:

“Kami mengetahui adanya pesan yang beredar bahwa Singapura telah melakukan otopsi pada pasien covid-19, dan dugaan perubahan protokol pengobatan. Konten tersebut dikaitkan dengan Kementerian Kesehatan, Singapura. Ini tidak benar.

Nyatanya, hingga kini Singapura belum melakukan autopsi seperti itu. Pesan tersebut menyatakan informasi palsu mengenai patofisiologi infeksi covid-19, yang tidak didukung oleh bukti saat ini.

Versi sebelumnya dari pesan yang beredar ini, yang menyebutkan Rusia dan bukan Singapura, juga telah terungkap sebagai tidak benar.

Melihat dari penjelasan tersebut klaim bahwa Singapura menjadi negara pertama yang melakukan otopsi pada jenazah Covid-19  adalah tidak benar, sehingga termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan. (cr09)

Berita Terkait
News Update