JAKARTA, POSKOTA. COID - Lonjakan angka kematian akibat Covid-19 kembali terjadi, per hari Jumat (23/7/2021 ) tembus 1.500 kasus. Sedangkan mereka yang terkonfirmasi positif capai 49.000.
Demikian pengumuman dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tentang perkembangan kasus Covid-19.
Kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 1.566, sehingga secara nasional mereka yang wafat sudah mencapai 80.598 per hari Jumat (23/7/2021).
Mereka yang terinfeksi Covid-19 per hari Jumat (23/7/2021) bertambah 49.071, sehingga secara nasional mereka yang yang positif mencapai 3.082.410.
Kabar gembira juga disampaikan, Satgas Covid-19, bahwa terjadi lonjakan mereka yang sembuh dari Covid-19 per hari Jumat (23/7/2021) bertambah 38.988, total keseluruhan mereka yang sembuh 2.431.911.
Satgas mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan mobilitas untuk mencegah penularan Covid-19.
Satgas juga mengumumkan per hari Jumat (23/7/2021) terjadi penambahan provinsi yang mengalami kasus positif Covid-19 di atas 1.000 orang, mencapai 11 provinsi.
Diurutan pertama Provinsi Jawa Barat dengan penambahan sebanyak 8.925 kasus, kemudian DKI Jakarta bertambah sebanyak 8.033 kasus.
Disusul, Jawa Timur bertambah 6.912 kasus, Jawa Tengah 4.498 kasus, Banten 2.626 kasus, Sumatera Utara 1.521 kasus, Kalimantan Timur 1.505 kasus, DI Yogyakarta 1.431 kasus, Bali 1.407 kasus, Sulawesi Selatan 1.286 kasus dan Riau 1.008 kasus.
Angka Kematian Covid-19
Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyoroti angka kematian pasien Covid-19 yang cenderung meningkat.
"Angka kematian pasien. Angka ini cenderung meningkat dalam 7 hari terakhir ini. Bahkan dalam 6 hari terakhir, angka kematian melebihi 1000 orang per hari," terang Wiku dalam keterangannya, Kamis sore (22/7/2021).
Wiku menjelaskan angka kematian, tidak boleh ditoleransi, karena didalamnya ada nyawa dari keluarga, kerabat, kolega dan orang-orang tercinta yang pergi meninggalkan.
"Untuk itu, kasus positif yang turun, kesembuhan yang meningkat, harus diikuti angka kematian yang turun pula," pesan Wiku.
Wiku mengungkapkan perkembangan peta zonasi risiko kabupaten/kota. Karena saat ini zona merah (risiko tinggi) sebanyak 180 kabupaten/kota. Jumlah ini menjadi yang terbanyak sejak masa awal pandemi.
Dan kabupaten/kota ini didominasi 3 provinsi di Pulau Jawa diantaranya Jawa Timur (33), Jawa Tengah (29) dan Jawa Barat (21).
Disamping itu, zona oranye (risiko sedang) sebanyak 281 kabupaten/kota, zona kuning (risiko rendah) sebanyak 52 kabupaten/kota serta zona hijau tidak ada kasus baru 1 kabupaten/kota dan tidak terdampak 1 kabupaten/kota.
Untuk itu sebelum pembukaan PPKM Darurat bertahap, harus dipastikan upaya gotong royong dalam meningkatkan testing dan menurunkan angka kematian. (johara)