Kabar Baik! Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Terbukti Ampuh Tangkal Covid-19 Varian Delta, Begini Penjelasan Dokter

Jumat 23 Jul 2021, 18:33 WIB
Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Terbukti Manjur Tangkal Covid-19 Varian Delta (Foto: Ist)

Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Terbukti Manjur Tangkal Covid-19 Varian Delta (Foto: Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Seorang dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), dr Adam Prabata telah mengkonfirmasi bahwa vaksin AstraZeneca dan Pfizer terbukti manjur menangkal Covid-19 Varian Delta.

Melalui unggahan akun Twitternya @AdamPrabata pada Kamis (22/7/2021) ia telah mendapat jurnal medis terbaru dari ‘The New England Journal Of Medicine’ yang telah mengeluarkan penelitian tentang seberapa besar efektivitas vaksin AstraZeneca dan Pfizer.

Ternyata dari hasil penelitian itu telah didapatkan bukti bahwa setelah manusia disuntik vaksin AstraZeneca atau Pfizer, tingkat kekebalan mereka terhadap Covid-19 varian Delta ada diangka lebih dari 50 persen.

“Efektivitas terbukti untuk mencegah terjadinya Covid-19 bergejala akibat varian Delta setelah vaksinasi 2 dosis: Pfizer: 88,0% dan AstraZeneca: 67,0%,” tulis dr Adam Prabata di akun Twitternya.

22, 2021

Sebelumnya dr Adam Prabata juga sempat membuat sesi tanya jawab di akun Twitternya karena banyak yang menanyakan tentang bagaimana jika seseorang bisa terpapar Covid-19 lebih dari satu kali (reinfeksi).

Sang dokter menjawab bahwa seseorang kemungkinan reinfeksi biasanya baru dipikirkan bila keluhan atau hasil PCR/antigen positif itu terjadi setelah hari ke-90 setelah terinfeksi Covid-19 pertama kali.

Lalu mengapa hari ke-90 baru diperkirakannya? Karena sejauh ini kemungkinannya kecil terjadi dalam 90 hari pasca terinfeksi.

“Selain itu, hasil PCR dari infeksi sebelumnya itu bisa tetap positif hingga 3 bulan padahal sudah tidak menularkan dan orangnya baik-baik saja,” jelas dr Adam Prabata.

Lebih lanjut, dr Adam juga mengatakan bahwa persentase seseorang terpapar Covid-19 untuk yang kedua kalinya yakni 0,65-0,7 persen kasus reinfeksi terjadi pada pasien yang sudah sembuh terhitung sejak 3 bulan pasca terinfeksi pertama kali.

Jika seseorang sudah pernah terpapar Covid-19, kekebalan tubuh seseorang untuk melindungi diri dari infeksi yang kedua kalinya ada diangka 80,5 persen (penelitian di Denmark) dan 83-89 persen (penelitian di Inggris).

Selain itu ada penelitian yang mengatakan bahwa seseorang akan cenderung bergejala lebih ringan saat terinfeksi untuk yang kedua kalinya, tetapi tetap ada kemungkinan lebih berat, bahkan berisiko meninggal dunia. (cr03)

Berita Terkait

Perlu Membangun Optimisme

Jumat 30 Jul 2021, 09:30 WIB
undefined
News Update