Ingat! Jangan Berhubungan Seks Selama 3 Hari Setelah Divaksin Covid-19, Kenapa? Ini Alasannya

Jumat 23 Jul 2021, 07:03 WIB
Dilarang Berhubungan Seks Selama 3 Hari Setelah Divaksin Covid-19 (Foto: Ist)

Dilarang Berhubungan Seks Selama 3 Hari Setelah Divaksin Covid-19 (Foto: Ist)

RUSIA, POSKOTA.CO.ID – Pemerintah Rusia telah melarang seluruh masyarakatnya untuk tidak melakukan hubungan seksual selama tiga hari setelah divaksin Covid-19.

Bukannya tanpa alasan, pemerintah Rusia mengatakan bahwa jika dua orang melakukan hubungan seks maka akan menambah aktivitas atau kegiatan fisik sehingga justru akan meningkatkan stress.

Wakil Menteri Kesehatan Kota Saratov, Dr. Denis Graifer mengatakan bahwa seks adalah aktivitas yang perlu dihindari setelah vaksin karena bisa dengan cepat menghabiskan tenaga.

“Saya percaya, dan semua orang tahu ini juga, bahwa seks adalah aktivitas yang sangat menghabiskan energi,” kata wakil menteri kesehatan di wilayah Saratov dilansir poskota.co.id dari laman Daily Star.

“Jadi kami memperingatkan orang-orang yang telah divaksinasi bahwa peningkatan aktivitas fisik, termasuk berhubungan seks, tidak dianjurkan setelah vaksinasi.” sambungnya.

Selain berhubungan seks, masyarakat Rusia juga diminta untuk tidak mengonsumsi alkohol, merokok, dan mengunjungi sauna setelah disuntik vaksin dengan Sputnik V atau salah satu dari dua vaksin terdaftar negara itu.

Graifer (38) seornag ayah dari dua anak yang sudah menikah dan telah divaksinasi.

Seorang dokter yang memenuhi syarat serta politisi, ia dikritik di media pemerintah Rusia oleh seorang pejabat medis senior yang memecatnya sebagai “rekan muda” yang telah melampaui batas dengan larangan seksnya.

“Anda bisa melakukannya, lakukan saja dengan hati-hati,” kata bosnya Oleg Kostin mengacu pada seks setelah vaksin. Rusia harus “memiliki akal sehat dan tidak berlebihan” desaknya.

Rusia hari ini mengumumkan rekor gelombang ketiga 25.766 kasus infeksi baru, dan 726 kematian harian akibat Covid-19.

Ini terjadi ketika Moskow telah dikritik di The Economist karena tanggapannya terhadap Covid-19.

"Ratusan ribu orang tewas, sebagian karena ketidakmampuan Kremlin," kata surat kabar itu.

“Rusia berada di tengah-tengah gelombang ketiga dan paling parah dari covid-19, dengan lebih banyak orang meninggal setiap hari daripada titik mana pun selama pandemi.

“Jumlah kasus harian baru saat ini sekitar 25.000, sedikit lebih sedikit daripada di Inggris, dan terus meningkat. (cr03)

Berita Terkait
News Update