Genjot Produksi TIK Lokal, Menperin Pacu R&D Hingga Bangun Engineering Center

Jumat 23 Jul 2021, 17:49 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.(Ist)

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.(Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kementerian Perindustrian proaktif mendorong produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat lebih banyak diproduksi oleh industri di tanah air.

Langkah ini sesuai dengan upaya pemerintah untuk menjalankan kebijakan substitusi impor dan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

“Produk TIK ini sangat penting untuk bisa diproduksi dalam negeri, seperti komputer tablet, laptop, desktop, router, printer dan speaker,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulisnya tentang   Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Sektor Pendidikan, Kamis (22/7).

Menperin menegaskan, berbagai upaya dilaksanakan dalam peningkatan kualitas dan kapasitas produksi bagi industri TIK, antara lain optimalisasi P3DN terutama untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah sehingga menciptakan kepastian pasar produk dalam negeri, serta penyusunan dan penerapan SNI (termasuk SNI Wajib) untuk produk TIK.

“Kami juga mendorong agar perusahaan TIK melakukan research and development (R&D) agar mereka mendapatkan super tax deduction sebesar 300 persen,” ungkapnya.

Kegiatan litbang ini akan diarahakan untuk memproduksi chipset karena saat ini secara global ketersediaan pasokannya terjadi kelangkaan.

“Hal itu berdampak kepada para produsen laptop di dalam negeri yang masih mengandalkan komponen impor sehingga pemenuhan produk laptop untuk kebutuhan dalam negeri termasuk kebutuhan dari Kemendikbudristek menjadi terganggu supply-nya,” papar Agus. 

Oleh karena itu, Kemenperin bersama pelaku industri akan memfasilitasi peningkatan investasi untuk memproduksi komponen TIK di dalam negeri.

“Selanjutnya, kami menginisiasi Engineering Center untuk produk laptop,” imbuhnya.

Tujuan Engineering Center tersebut agar terbentuknya ekosistem laptop, mulai dari Intellectual Property (IP) hingga komponen utama dan pendukung produk laptop di dalam negeri.

Ini merupakan peluang besar bagi pengembangan industri TIK di dalam negeri. Tidak hanya bagi industri skala besar, tetapi juga industri kecil. 

News Update