JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejak tahun 1998, David (48) sudah mulai membuka usaha kuliner martabak di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.
Nama kuliner martabaknya tersebut yaitu martabak 888.
Lokasinya ada di Jalan Pesanggrahan Raya nomor 19, Kembangan, Jakarta Barat.
Kedai martabak miliknya itu, David menjual dua jenis martabak, yaitu martabak manis dan martabak telur serta martabak garing.
"Dari tahun 1998 saya sudah jualan martabak. Ada martabak manis, martabak telur sama martabak garing," ujarnya di kawasan Kembangan, Jumat (23/7/2021).
Untuk martabak manis, ada berbagai macam raaa yang dihidangkan, mulai dari martabak keju, coklat, keju coklat, polos, kacang dan pisang.
Sementara untuk telur, ada dua jenis daging yang dihidangkan yaitu martabak telur daging ayam dan daging sapi.
Harga yang ditawarkan untuk satu porsi martabak manis yaitu berkisar antara Rp50 ribu sampai Rp100 ribu, tergantung rasa yang diinginkan.
"Kalau untuk martabak telur itu harganya berkisar Rp40 ribu sampai Rp60 ribuan," jelas David.
David mengaku, selama berjualan martabak, ia mampu menafkahi keluarga.
Terbukti, sampai saat ini dirinya tetap konsisten berjualan martabak.
"Alhamdulillah lancar selama berjualan martabak. Cukup untuk kebutuhan sehari-hari," paparnya.
Pendapatan Merosot
David mengakui, selama pandemi Covid-19, pendapatan hasil penjualan martabak miliknya itu mengalami penurunan omset.
Bahkan, saat PPKM Darurat, pendapatanya merosot 50 persen
"Pasti turun, sejak PPKM Darurat ini kurang lebih setengahnya omset turun," kata dia.
Untuk mengatasi masalah itu, dirinya mengakali dengan cara mendaftarkan makanannya itu melalui aplikasi online.
"Saya genjot di online, karena kan selama PPKM ini pasti orang membatasi mobilitas keluar rumah," tandasnya. (cr01).